PERAN KONTEKSTUALITAS KAWASAN DALAM DESAIN TOURISM INFORMATION CENTER BOROBUDUR MAGELANG

Wibisono Adi Kirana, Luhur Sapto Pamungkas

Abstract


Abstract: Magelang is a district in Central Java. Magelang has many tourist attractions, including natural and cultural tourism and temples. Therefore, many foreign and local tourists visit Magelang. The number of tourists coming to Magelang from 2013 to 2017 experienced a significant increase. One of the tourists’ favorite destinations was Borobudur Temple in 2017. Thus, tourists who visit need an information place to facilitate tourism information, give them new and broad insights, and provide them with up-to-date information. The Tourism Information Center itself is already available in Borobudur, Magelang, and has some rooms to support activities. However, some functions of the rooms have problems of inadequacy, so that visitors are reluctant to come there. The contextual architecture approach is used because the site area is near the tourist area of Borobudur Temple, so that the contextual architecture approach is very appropriate to apply. The concept of the mass composition which tells the composition of the Borobudur master stupa is applied and the materials identical to Borobudur Temple are also used as well. The landscape concept from the history of Borobudur Temple which used to be a lake is applied into several ponds, so that the Tourism Information Center has an identity in the area as a means of tourism information.

Keywords: Borobudur, Contextual Architecture, Magelang, Redesign, Tourism Information Center.

 

Abstrak: Magelang merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Magelang mempunyai banyak tempat wisata, baik wisata alam, budaya, serta candi.  Sehingga banyak wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung ke Magelang. Diagram wisatawan yang datang ke Magelang dari tahun 2013 sampai 2017 mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu tujuan favorit wisatawan yaitu Candi Borobudur. Pada tahun 2017.Dengan demikian wisatawan yang berkunjung memerlukan tempat informasi untuk mempermudah informasi wisatawan, memberi wawasan baru dan luas terhadap wisatawan, memberikan informasi up date kepada wisatawan. Tourism Information Center. Tourism Information Center sendiri sudah tersedia di Borobudur Magelang, dan mempunyai beberapa ruang untuk menunjang kegiatan. Namun dari beberapa fungsi ruang mempunyai permasalahan yang dianggap kurang layak, sehingga pengunjung enggan untuk datang ke sini. Pendekatan arsitektur kontekstual digunakan karena area site berada di dekat kawasan wisata Candi Borobudur, sehingga pendekatan arsitektur kontekstual sangat layak digunakan. Konsep gubahan masa yang menceritakan gubahan stupa induk borobudur diterapkan, material yang identik dengan Candi Borobudur juga digunakan pula. Pengambilan konsep lanskap dari sejarah Candi Borobudur yang dulunya danau diterapkan menjadi beberapa kolam. Sehingga Tourism Information Center ini mempunyai identitas pada kawasan sebagai sarana informasi turis.

Kata Kunci: Arsitektur Kontekstual, Borobudur, Magelang, Redesain,  Tourism Information Center


Full Text:

PDF

References


Gianina, I., Prasetya, A., Dewantara, R (2016) Analisis Peran Tourism Information Center (TIC) Terhadap Pengambilan Keputusan Wisatawan Mengunjungi Objek dan Kawasan Wisata (Studi Pada TIC Malioboro, Yogyakarta)

Mill, Robert Christine (2000) Tourism the international Bussnies. Edisi Satu. Diterjemahkan oleh Tri Budi Sastrio. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Neufert Ernst. 1936. Data Arsitek Jilid 2. Terjemahan oleh Sunarto Tjahjadi.2002. Jakarta : Erlangga

Neufert Ernst. 1936. Neufert Architec’s Data Third Edition. Diedit oleh Bousmaha Baiche dan Nicoholas Walliman.UK:Blackwell Science

Pembangunan, D. B. (2010-2030). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang . Magelang : Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Magelang

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indoneisa (2017) tentang Petunjuk dan Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pariwisata.

Rani, D.P.M. (2014) Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus : Pantai Lombang)

Ratriningsih, D. (2017). Arahan Penataan Kampung Tradisional Wisata Batik Kauman Surakarta. INERSIA, 13(2), 116-128. doi:https://doi.org/10.21831/inersia.v13i2.17175.

Subakti, A., Sondakh, J., Tinangon, A. (2017) Pedestrian Mall di Tomohon Arsitektur Kontekstual. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/14785.

Suwena . I Gede, Putu G. Gayatri (2005) Ilmu Pariwisata; Sebuah Pengantar Perdana, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Pradnya Paramita.

Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara

Wirasmoyo , W. (2017). Optimasi Lahan Terlantar Menjadi Ruang Publik di Kampung Kota Studi Kasus: Lahan Terlantar Kampung Badran RW. 09, Yogyakarta. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 11(2), 217-225. doi:https://doi.org/10.24002/jars.v11i5.1295.

Yudhanta, W. C. (2018). Pengaruh Konfigurasi dan Visibilitas Ruang pada Aksesibilitas Studi Kasus pada Kawasan XT Square Yogyakart. KOMPOSISI, 12(1), 67-76. doi:https://doi.org/10.24002/ jars.v12i1.1647.




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v3i1.17854

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Arsitektur ZONASI

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.