PENERAPAN KONSEP INTEGRASI ANTAR TUANG PUBLIK PADA REDESAIN STASIUN KERETA API PATI

Ardi Aziz, Desrina Ratriningsih

Abstract


Abstract: Pati Train station is one of the second class stations in Pati Regency. Its presence is very helpful in transportation activities between regions within provinces and between provinces. Train station has an important role in relation to mobility of society. But in reality, train stations often lack adequate facilities such as the lack of large waiting rooms, of seats for resting passengers, and of other supporting facilities.  Pati Train Station is redesigned on the basis of activation planning for Semarang-Lasem Railway by the Indonesian Railways (PT KAI). In the future, the station's redesign improves the old station by exploring the facts and issues occuring in the field so that the two factors are used as the basis for the design.  The concept of “public spaces integration” used in station redesign aims to make it easier for users to get connected to public spaces inside and outside Pati train station. The method used is descriptive method, carried out by collecting primary and secondary data relating to the design object and then analyzing data based on public space theory which is then used as a design solution in the concept of public spaces integration.

Keywords: station; train; Pati; integration; public space

 

Abstrak: Stasiun kereta api Pati adalah satu dari beberapa stasiun kelas dua yang berada di Kabupaten Pati. Keberadaan stasiun ini sangat membantu dalam kegiatan transportasi antar daerah baik di dalam propinsi maupun antar propinsi. Stasiun kereta api memiliki peranan penting yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat. Namun, dalam kenyataannya, fasilitas yang terdapat di stasiun kurang memadai dan belum memenuhi standar. Stasiun kereta api Pati di redesain dengan dasar perencanaan aktivasi jalur kereta api Semarang-Lasem oleh Perkeretaapian Indonesia (PT KAI). Pada nantinya redesain stasiun ini memperbaiki stasiun yang lama dengan menggali fakta dan issu yang terjadi di lapangan sehingga menjadikan kedua faktor tersebut sebagai dasar pemikiran perancangan. Konsep “Integrasi Antar Ruang publik” yang digunakan pada redesain stasiun ini bertujuan untuk memudahkan pengguna agar terhubung/terkoneksi ke ruang publik yang ada di dalam stasiun dan luar stasiun kereta api Pati. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dilaksanakan dengan mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang berkaitan dengan objek perancangan kemudian melakukan analisa data berdasar teori ruang public yang kemudian digunakan sebagai solusi perancangan dalam konsep integrasi antar ruang publik.

Kata kunci: stasiun; kereta api; Pati; integrasi; ruang publik

Full Text:

PDF

References


Carmona, Matthew, dkk. (2007). Urban Design Reader. Architectural Press is an inprint of Elsevier Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8 DP, UK.

Ditjen Perkeretaapian, K. P. (2011). Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030. Jakarta: Ditjen Perkeretaapian, Kementrian Perhubungan.

Farida, I., Yudana, G., & Rini, E. F. (2017). Tingkat Kesesuaian Ruang Publik Dengan Konsep Livable City Di Kota Surakarta. Arsitektura, 15(1), 165. https://doi.org/10.20961/arst.v15i1.11648

Hantono, D., Sidabutar, Y. F. D., & Hanafiah, U. I. M. (2018). Kajian Ruang Publik Kota Antara Aktivitas Dan Keterbatasan. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 5(2), 80. https://doi.org/10.26418/lantang.v5i2.29387

Herutomo, C. (2002). Ruang Publik Kota Dan Pola Komunikasi Warganya. 23–30.

Ischak, M., Setioko, B., & Gandarum, D. N. (2018). Peran Place Identity Dalam Menciptakan Community Resiliance. Jurnal Arsitektur Zonasi, 1(2), 77–86. https://doi.org/http://10.17509/jaz.v1i2.12254

Kbbi.kemdikbud.go.id. (n.d.). No Title.

Pati, B. P. P. D. K. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010 - 2030.

Pati Ingin Jalur KA Semarang-Lasem Dihidupkan Lagi. (2019).

Ratriningsih, D. (2017). Arahan Penataan Kampung Tradisional Wisata Batik. XIII(2), 116–128.

Wirasmoyo, W. (2019). Optimasi Lahan Terlantar Menjadi Ruang Publik Di Kampung Kota; Studi Kasus: Lahan Terlantar Kampung Badran RW. 09, Yogyakarta. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI. https://doi.org/10.24002/jars.v11i5.1295




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v2i3.17857

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Arsitektur ZONASI

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.