Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Bangunan Buday dan Hiburan

Chaesar Widi, Luthfi Prayogi

Abstract


Arsitektur neo–vernakular adalah salah satu konsep dari aliran post modern. Neo-vernakular adalah gabungan dari dua konsep yang berbeda yaitu modern dan vernakular. Neo–vernakular adalah interpretasi dari arsitektur vernakular. Bangunan budaya dan hiburan adalah salah satu bangunan yang banyak menggunakan konsep neo–vernakular dikarenakan adanya budaya tradisional didalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan arsitektur neo–vernakular pada bangunan budaya dan hiburan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan penerapan arsitektur neo-vernakular pada bangunan budaya dan hiburan. Penelitian ini mempunyai satu studi kasus yaitu Rumah Keramik F. Widiyanto. Penelitian ini menggunakan ciri – ciri arsitektur neo–vernakular sebagai cara menganalisis studi kasus.  Penelitian ini menyimpulkan saung angklung udjo menerapkan lima ciri arsitektur neo-vernakular..

Full Text:

PDF

References


Fajrine, G., Purnomo, A. B., Juwana, J. S., Jurusan, M., & Fakultasteknik, A. (2017). Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular Pada Stasiun Pasar Minggu. 85–91.Fasilitas, B., & Dan, B. (n.d.). Neo –vernacular , Cultural and Entertainment.Hospitality, C. S. (n.d.). Istana Budaya Enhancing the arts experience through technology. c.Ilham, A. N., & Sofyan, A. (2012). TIPOLOGI BANGUNAN RUMAH TINGGAL ADAT SUNDA DI KAMPUNG NAGA JAWA BARAT (Building Typology of Sundanese Traditional Houses at Kampung Naga, West Java). Tesa Arsitektur, 10(1), 1–8.Makassar, D. I., Yahya, S., & Pengantar, K. (2013). SKRIPSI PERANCANGAN TUGASAKHIR HOTEL RESORT DENGAN PENDEKATAN.F., Sam,U., & Manado, R. (2011). TINJAUAN ISSN 2085-7020 ARSITEKTUR ‘ MODERN ’ ( NEO ) VERNAKULAR di INDONESIA Deddy Erdiono. 3(3), 32–39.Purnomo, A. (2017). SEKOLAH MUSIK TRADISIONAL INDONESIA.Rogi, O. H. A. (2015). Arsitektur tanpa Arsitek & Arsitek tanpa Arsitektur : Sebuah Probabilitas Futuristik. 1–8.Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2(2), 592. https://doi.org/10.21512/comtech.v2i2.2808Wuisang, C. (n.d.). Re-Design Taman Budaya Sulawesi Utara Di Manado. 28–40.




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.23761

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Chaesar Widi

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.