Kajian Tata Letak Interior Kafe di Jalan Braga Sebelum dan Sesudah Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Titihan Sarihati, Sescya Maulida Lazaref

Abstract


Abstract: Since the enactment of the New Normal, many cafes have begun to be visited because human needs for social interaction bring them back to the public area, but they will look for a safe and comfortable environment. With so many activities taking place in the cafe, it is necessary to optimize the interior layout to meet service needs and comply with health protocols. The method used in this research is data collection method and writing method. The data collection method was carried out by direct observation and literature study. The writing method uses a comparative method that compares the presence of one or more variables in two or more different samples. The result of this research is a comparison of data regarding the interior layout of the cafe before and after the New Normal period. In general, the theme and space requirements are maintained, significant changes are seen in reducing the number of seating facilities, increasing the distance between visitors' tables, and checking the cleanliness of the cafe. These changes support the comfort of visitors while in the cafe because they have a sense of security by implementing proper health protocols. The interior layout must adapt to create a balance in the service process.

Keywords: Cafe; health protocols; interior; layout

 

Abstrak: Sejak masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diberlakukan, banyak kafe yang mulai ramai dikunjungi karena kebutuhan manusia pada interaksi sosial membawanya kembali ke area publik, tetapi mereka akan mencari lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan banyaknya aktivitas yang berlangsung di dalam kafe, maka diperlukan pengoptimalisasian tata letak interior guna memenuhi kebutuhan pelayanan serta menaati protokol kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan metode penulisan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan studi literatur. Metode penulisan menggunakan metode komparasi yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Hasil penelitian berupa komparasi data mengenai tata letak interior kafe sebelum dan sesudah masa AKB. Secara umum tema dan persyaratan ruang tetap dipertahankan, perubahan signifikan terlihat pada pengurangan jumlah fasilitas duduk, penambahan jarak antar meja pengunjung, serta pengecekan kebersihan kafe. Perubahan tersebut menunjang kenyamanan pengunjung saat berada di dalam kafe karena memiliki rasa aman dengan diterapkannya protokol kesehatan dengan baik. Tata letak interior harus beradaptasi untuk menciptakan keseimbangan dalam proses pelayanannya

Kata Kunci: Kafe; protokol kesehatan; interior; tata letak 


Full Text:

PDF

References


Berman, B., & Evans, J. (2001). Retail Management: A Strategic Approach. New Jersey: Prentice Hall.

CNN Indonesia. (2020, Juli 04). Termasuk Kota Bandung, 10 Daerah di Jabar Zona Biru Corona. CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200703195829-20-520720/termasuk-kota-bandung-10-daerah-di-jabar-zona-biru-corona, Access Date 07/07/2020

Ginty, N. (2020, Mei 11). Eight Ways Restaurants Can Prepare for a New Normal. Modern Restaurant Management: https://modernrestaurantmanagement.com/eight-ways-restaurants-can-prepare-for-a-new-normal/, Access Date 09/07/2020

Irtanto, J., Instanto, F., & Susan, M. (2019). Perancangan Arsitektur Interior Kedai Kopi Mantao Pare di Makassar. Kreasi, 4(2), 113-134.

Istiningrum, dkk. (2017). Kajian Kenyamanan Termal Ruang Kuliah pada Gedung Sekolah C Lantai 2 Politeknik Negeri Semarang. Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, 22. doi:http://dx.doi.org/10.32497/wahanats.v22i1

Lamb, C. W., Hair, J. F., & McDaniel, C. (2001). Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Maulida, A. F., Wulandari, R., & Asharsinyo, D. F. (2019). Hubungan antara Jenis/Bentuk, Ukuran, dan Bahan Fasilitas Duduk terhadap Durasi Duduk Pengunjung (Studi Kasus: Kafe Eduplex). e-Proceeding of Art & Design: 6(2), 2511-2524.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19: https://covid19.go.id/p/regulasi/keputusan-menteri-kesehatan-nomor-hk0107menkes3822020, Access Date, 08/07/2020

Nabila, S., & Sarihati, T. (2016). Peran Elemen Interior sebagai Wayfinding Sirkulasi di Showroom Galeri Selasar Sunaryo Bandung. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 4(3), 213-222.

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Panero, J., & Zelnik, M. (1979). Human Dimension & Interior Space: A Source Book of Design Reference Standards. New York: Whitney Library of Design.

Rita. (2013). Pengaruh Elemen Interior dan Kualitas Akustik Coffee Shop terhadap Percakapan Pengunjung. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

World Health Organization. (2020). Q&A on coronaviruses (COVID-19). World Health Organization: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses, Access Date, 08/07/2020

WVDSGN. (2017). Signage – Pengertian dan Fungsinya. wave design studio: https://wvdsgn.wordpress.com/2017/11/20/signage-pengertian-dan-fungsinya, Access Date, 28/07/2020




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i1.27412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Titihan Sarihati, Sescya Maulida Lazaref

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.