PENDEKATAN PERMUKIMAN TRADISIONAL PAPUA (SILIMO) PADA PERANCANGAN PUSAT KEBUDAYAAN DI KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

Galuh Octavia Nasaningrum

Abstract


Kabupaten Jayapura memiliki letak geografis yang strategis untuk menarik pengunjung wisatawan local maupun mancanegara. Jayapura merupakan Kabupaten yang berada di paling timur di Indonesia dan merupakan pintu gerbang Provinsi Papua ini memiliki sejumlah keunggulan yang cukup potensial dan diperhitungkan baik dari sektor pariwisata, industri, pertanian, maupun perkebunan. Menurut pemerintah Kabupaten Jayapura, saat ini Kabupaten Jayapura sedang mempromosikan pariwisata sebagai unggulan daerah, karena di Kabupaten Jayapura terdapat banyak sekali potensi-potensi destinasi yang harus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ada wisata alam dan budaya yang cukup memiliki nilai tambah yang bagus dan tidak kalah dengan destinasi-destinasi wisata lainnya di nusantara. Selain memiliki letak geografis yang strategis, Kabupaten Jayapura juga memiliki berbagai suku bangsa dengan keberagaman budaya didalamnya. Terdapat berbagai event rutin yang dilakukan setiap tahunnya dari setiap suku yang ada di Kabupaten Jayapura untuk mengenalkan budaya yang ada di Papua kepada wisatwan. Saat ini belum adanya tempat yang layak untuk mewadahi seluruh kegiatan tersebut sehingga sangat dibutuhkan Pusat Kebudayaan. Perancangan Pusat Kebudayaan ini menggunakan pendekatan arsitektur permukiman tradisional Papua atau yang biasa disebut dengan Silimo yang bertujuan untuk mencerminkan arsitektur local yang ada di Papua. Selain menjadi wadah untuk melakukan kegiatan, Pusat Kebudayaan juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, menambah pemasukan daerah sebagai upaya mempertahankan arsitektur nusantara dan sebagai sarana pengenalan kepada wisatawan mancanegara. Metode yang digunakan untuk merancang Pusat Kebudayaan ini melalui dua metode yaitu yang pertama dengan metode primer dengan menganalisa tapak dan menganalisa kebutuhan ruang serta metode yang kedua yaitu menggunakan metode sekunder dengan mencari studi literature terkait Pusat Kebudayaan. Ide atau konsep hasil rancangan ialah merancang Pusat Kebudayaan dengan pendekatan Permukiman Tradisional Papua (Silimo) dengan penerapan berupa bentuk bangunan, transformasi bentuk, warna, sirkulasi, tatanan ruang dalam, ruang luar mengikuti nilai-nilai kebudayaan dan filisofi yang berkembang di Kabupaten Jayapura.

 

Kata Kunci: Pusat Kebudayaan, Jayapura, Silimo


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i3.27953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Galuh Octavia Nasaningrum

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.