Perancangan Kawasan Wisata Desa Bokor Dengan Pendekatan Arsitektur Tepian Air

Pahmi Iria

Abstract


Abstract: Bokor Village is not only from the natural side, but also culture, arts, crafts, culinary, and historical relics. Bokor Village also as a tourist gate is still very minimal with the facilities provided by the Government and local people, this is caused by a lack of socialization about tourism in Bokor village. So, the tourism area of the Bokor village to make it easier for tourists to enjoy the tourism in Bokor village, especially on the banks of the Bokor River, then be treated to design waterfront architecture approach in this area. So in this design apply the concept of tual Sago in the region. The activities in the area are oriented towards the water, and are able to help the activities in the area.

Keywords: Bokor Village, tourism area, Waterfront Architecture.

 

Abstrak: Desa Bokor bukan hanya berasal dari sisi alamnya saja, tapi juga budaya, kesenian, kerajinan, kuliner, hingga peninggalan bersejarah. Desa Bokor juga sebagai gerbang wisata masih sangat minim dengan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, ini diakibatkan oleh kurangnya sosialisasi tentang pariwisata pada Desa Bokor. Maka diperlukanlah perancangan kawasan wisata Desa Bokor untuk memudahkan wisatawan menikmati wisata yang ada di Desa Bokor khususnya di tepian sungai bokor maka diterapkanlah perancangan pendekatan arsitektur tepian air pada kawasan ini. Sehingga pada perancangan ini menerapkan konsep tual sagu pada kawasan. Maka aktifitas pada kawasan nantiknya berorientasi kearah air, dan mampu membantu setiap kegiatan yang ada pada kawasan.

Kata Kunci: Desa Bokor, Kawasan Wisata, Arsitektur Tepian Air.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.28087

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Pahmi Iria

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.