Ornamen Tradisional Bali Pada Interior Bangunan Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali

ardiarani Utami

Abstract


Ragam hias pada Arsitektur Tradisional Bali terbagi menjadi dua, yaitu ornamen dan dekorasi. Ornamen adalah bagian dari ragam hias yang keberadaannya menempel pada bagian yang dihias dan cenderung permanen sifatnya. Contoh ornamen adalah Pepatran, Kekarangan, Lelengisan, dll. Ornamen atau ragam hias pada bangunan, dibuat dan ditempatkan bukan saja dengan keserasian, keindahan bentuk, halusnya ukiran tapi juga melihat norma, kepustakaan maupun mitologi yang diyakini kebenarannya. Ornamen dalam seni arsitektur tradisional Bali ada juga yang bermotif kedok wajah, dimana lazim dipahatkan pada material batu alam, bata merah atau kayu dan ditempatkan pada posisi tertentu. Taman Budaya Provinsi Bali sebagai salah satu pusat kesenian Provinsi Bali yang diharapkan dapat mengadopsi unsur positif seni budaya luar serta menangkal unsur negatifnya sehingga seni budaya Bali dapat tumbuh lestari sepanjang masa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk mengungkapkan jenis ornamen tradisonal Bali yang digunakan pada interior Bangunan Ksirarnawa, sehingga dapat digunakan sebagai referensi lagi untuk peneliti lain terkait ragam hias. Pada interior bangunan Gedung Ksirarnawa ini terdapat dua jenis ornamen, satu adalah ornamen yang dibuat dengan nilai filosofis dari mitologi yang diyakini kebenararan dibaliknya, yaitu sesuai cerita pemutaran Gunung Mandhara dan ornamen yang dibentuk untuk memperindah interior bangunan dan berciri khas Tradisonal Bali.


Full Text:

PDF

References


Kemenristikdikti




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.30950

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 ardiarani Utami

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.