KAJIAN KONSEP FEMINISME PADA BANGUNAN PUSAT KECANTIKAN (Erha Derma Center, Tangerang )

Almira Muthi Faliha, Yeptadian Sari

Abstract


Perkembangan zaman membuat era teknologi semakin canggih, hal tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat dalam berinteraksi sosial, khususnya bagi perempuan. Perempuan sering kali merasa tidak percaya diri dalam berinteraksi sosial. Hal itu membuat perempuan mempercantik dengan merawat dirinya ke pusat kecantikan. Agar terciptanya pusat kecantikan sesuai dengan fungsinya, yang mendukung perempuan dalam mengekspresikan dirinya maka penulis menerapkan konsep feminisme pada bangunan pusat kecantikan.  Adapun studi kasus yang akan dibahas dalam kajian ini yaitu erha derma center yang lokasinya berada di BSD Serpong, sedangkan metode yang akan digunakan adalah deskripsi kualitatif dan hasil dari penelitian yang telah dikaji dari bangunan erha derma center dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut sudah menerapkan konsep arsitektur feminisme. Hal tersebut karena bentuk bangunan memiliki bentuk yang melengkung serta memiliki karakter yang unik, kemudian fasad menggunakan kaca sebagai bahan utama, dan  menggunakan warna-warna yang lembut baik pada interior maupun eksterior bangunan, serta memiliki ruang yang jelas dengan diberi pembatas dinding pada setiap ruangnya.

Full Text:

PDF

References


ArchDaily. (2013, Mei 08). Eau Building / HMP Architects. Retrieved from ArchDaily: https://www.archdaily.com/369623/eau-building-hmp-architects.

Badu, R., Egam, & Rompas, L. M. (2019). Beauty mall di Manado "Arsitektur Feminisme". Jurnal arsitektur daseng unsrat Manado.

Cronin, Elizabeth. 2018. Architecture and Feminism: Discussions towards Inclusive Ideologies, Pedagogies, and Practices. Florida: Thesis of Florida University.

Dessy, V. (2018). BEAUTY CARE CENTRE DI KOTA PONTIANAK. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 293-305.

Erha. (2019). ERHA milestone & value. Retrieved from Erha: https://erha.co.id/story

Majidah, Hasfera, D., & Fadli, M. (2019). Penggunaan Warna Dalam Desain Interior Perpustakaan Terhadap Psikologis Pemustaka. Ristekdikti (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 95-106.

Melati, N. K. (2020). Membicarakan Feminisme. Yogyakarta: EA Books.

Pangkey, C., Rogi, O. H., & Siregar, F. O. (2017). Oceanarium Di Manado “ Estetika Kaca Pada Bangunan Dengan Penerapan Arsitektur Feminisme. Jurnal Arsitektur DASENG UNSRAT Manado, 112-120.

Saidul, A. (2013). Pasang Surut Gerakan Feminisme . Marwah Vol. XII No. 2, 146-156.

Silaban , C. V., & Punuh, C. S. (2011). Arsitektur Feminisme. Media Matrasain, 29-39

Sya'bania, S. R., Mauliani, L., & Sari, Y. (2019). Adaptasi Bentuk Bangunan Pusat Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Di Bekasi Terhadap Kondisi Lahan. Jurnal arsitektur PURWARUPA, 57-64.

Thompson, L. (2008). Mindfulness, Self-Esteem, And Unconditional SelfAcceptance. Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy. Vol. 26, No. 2




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.31295

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Almira Muthi Faliha

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.