Analisis Faktor Kebetahan Pengunjung Coffee Shop Melalui Penilaian Kinerja Elemen Interior. Studi Kasus: Kafe dan Coffee Shop di Kawasan L.R.E Martadinata, Bandung.

Vika Haristianti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja dari elemen desain interior yang diterapkan pada kafe dan coffee shop studi kasus. Kinerja yang dimaksud berkaitan dengan faktor desain apa saja yang berpengaruh pada kemungkinan motivasi kunjungan frekuen yang dapat mengakibatkan perkembangan café society terus meningkat. Penelitian ini bersifat penelitian pragmatis atau gabungan yang disebut mixed methods. Jenis penelitian ini dipilih karena memungkinkan untuk dilakukan pengumpulan serta analisis data secara kualitatif dan kuantitatif dalam sebuah studi secara sekaligus. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kepustakaan (secondary sources / pengumpulan data sekunder) dan penelitian lapangan (primary sources/ pengumpulan data primer). Adapun data tersebut diambil dari studi kasus berupa kafe dan coffee shop di kawasan L.R.E Martadinata Bandung, yaitu Dakken Restaurant dan Jardin Café. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen interior berpengaruh pada faktor kebetahan pengunjung kafe.

 

Kata Kunci: kebetahan, coffee shop, café society, transformasi ruang kota.


Full Text:

PDF

References


Creswell, J. W. (2002). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Second Edition, Sage Publications, International Education and Professional Pubisher.

Farasa, N dan Kusuma, H.E. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi dan Gender. Prosiding Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan (IPLBI) 2015, 1-6.

Scanell, L dan R. Gifford (2010). Defining Place Attachment: A Tripartite Organizing Framework. Journal of Environmental Psychology 30 p.1-10. Elsevier.

Haristianti,V, Kurniatai, F, dan Syahriah D.R (2015). Kinerja Ruang Publik Kampus Ditinjau dari Faktor Attraction. Studi Kasus: Lapangan Campus Center Timur ITB. Prosiding Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan (IPLBI) 2015, E 095-100.

Haristianti, V (2016). Peran Kafe Terhadap Pembangunan Conservation District, Studi Kasus: Kafe di Kawasan Braga, Bandung. Prosiding Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan (IPLBI) 2016, A 130-134.

Kumar, R. (2005). Research Methodology: A Step by Step Guide for Beginner. London, Sage Publication.

Kusuma, H.E (2009). Memilih Metode Analisis Kuantitatif untuk Penelitian Arsitektur. Seminar Nasional Metodologi Penelitian Arsitektur. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Rachman R.A dan Kusuma, H.E. (2014). Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan Perilaku. Prosiding Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan (IPLBI) 2014, A 55-60.

Rubiah, H. Ternyata Jalan Riau Menyimpan Sejarah Panjang, Begini Ceritanya, data diperoleh melalui situs internet: https://jabar.tribunnews.com/2019/01/05/ternyatajalanriau-menyimpan-sejarah-panjang-begini-ceritanya?page=2. Access Date 25/01/2020.

Susanti, A (2017). Kajian Tipologi Konfigurasi Sonasi dan Furniture pada Interior Coffee Shop di Denpasar. Jurnal Arsitektur, 1(1), 15-16

Sireki, Talenta., dan Wibisono, B. (2020). Karakteristik Third Place dan Tipologi Kafe di Yogyakarta.Tata Loka, 22 (3), 438-440

Tinamei, A. (2006). A Semiotic Approach to the Cafe Society Phenomenon. International Seminar on Urban Culture/ Arte-Polis: Creative Culture and the Making of Place Proceedings, III 98- 107.

Widiastuti, I. (2006). Informality in Urban Spaceas Identity Creating Image of Bandung as Heaven of Food and Shopping. International Seminar on Urban Culture/ Arte-Polis: Creative Culture and the Making of Place Proceedings, III 126-133.




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.31609

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Vika Haristianti

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.