KARAKTERISTIK TERMAL RUMAH BATU EKSPOS DI TROPIS PEGUNUNGAN (Studi Kasus di Desa Kwadungan, Wonosobo)

hermawan hermawan

Abstract


Pemborosan Energi menjadi isu yang menarik untuk dibahas. Salah satu pemborosan energi terjadi pada bangunan dalam mempertahankan kenyamanan termal penghuni. Pemborosan energi pada bangunan diakibatkan adanya peralatan pendinginan yang menggunakan energi besar akibat iklim panas di luar bangunan. Penggunakan peralatan untuk menciptakan kenyamanan termal penghuni juga terjadi pada wilayah dingin. Namun, peralatan penghangatan (perapian) yang digunakan menggunakan bahan bakar kayu yang didapat dari alam. Penggunaan perapian mempengaruhi karakteristik termal bangunan. Selain perapian, kondisi fisik bangunan juga mempengaruhi kenyamanan termal penghuni. Salah satu bangunan yang dianggap mampu menciptakan kenyamanan termal adalah bangunan vernakular. Pada wilayah dataran tinggi terdapat bangunan vernakular berdinding batu ekspos. Penelitian ini akan mengungkap karakteristik termal rumah batu ekspos di wilayah pegunungan.  Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan strategi pengukuran variabel termal dengan menggunakan alat pengukur termal. Variabel yang diukur diantaranya adalah suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, suhu radiasi matahari rata-rata. Bangunan yang diteliti berjumlah 5 buah. Analisis menggunakan deskriptif yang menjelaskan grafik hasil rekap data. Analisis dikaitkan dengan kondisi fisik bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik termal rumah batu ekspos mampu membuat variabel iklim diterima oleh penghuni. Perapian menjadi unsur lokal yang sering dinyalakan untuk menambah kenyamanan termal penghuni. Penggunaan perapian dengan bahan bakar kayu tidak menciptakan pemborosan energi fosil yang terlalu tinggi.

Full Text:

PDF

References


Aprita, D. R., & Anisa, A. (2020). Arsitektur Tropis Pada Tata Ruang Dan Permukiman Di Kampung Pulo Garut. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 413–421. https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.26692

Hakiki, R., Aldy, P., & Hidayat, W. (2020). Sekolah Tinggi Migas Duri Dengan Penerapan Passive Cooling. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 299–312. https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.26502

Hendriani, A. S., Hermawan, & Retyanto, B. (2017). Comparison analysis of wooden house thermal comfort in tropical coast and mountainous by using wall surface temperature difference. AIP Conference Proceedings, 1887. https://doi.org/10.1063/1.5003490

Hermawan. (2014). Prediksi Kenyamanan Termal Dengan Pmv. Jurnal PPKM UNSIQ, 1(1), 13–20.

Hermawan, H. (2018). Studi lapangan variabel iklim rumah vernakular pantai dan gunung dalam menciptakan kenyamanan termal adaptif. Jurnal Arsitektur ZONASI, 1(2), 96. https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.12467

Hermawan, H., & Fikri, M. (2020). Kinerja termal rumah berdinding kayu, atap genteng dan lantai tanah di tropis hangat. Jurnal Ilmiah Arsitektur, 10(2), 54–60.

Hermawan, H., Hadiyanto, H., Sunaryo, S., & Kholil, A. (2019). Analysis of thermal performance of wood and exposed stone-walled buildings in mountainous areas with building envelop variations. Journal of Applied Engineering Science, 17(3), 321–332. https://doi.org/10.5937/jaes17-20617

Hermawan, H., & Prianto, E. (2018). Thermal evaluation for exposed stone house with quantitative and qualitative approach in mountainous area, Wonosobo, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 99(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/99/1/012017

Latif, S., Hamzah, B., & Ihsan, I. (2016). Pengaliran Udara Untuk Kenyamanan Termal Ruang Kelas Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 14(2), 209–216. https://doi.org/10.23917/sinektika.v14i2.1438

Latif, S., Hamzah, B., Rahim, R., Mulyadi, R., Arsitektur, D., Teknik, F., Hasanuddin, U., Selatan, S., Arsitektur, P., Teknik, F., & Makassar, U. M. (2019). Thermal Comfort Identification of Traditional Bugis House in Humid Tropical Climate. Tesa Arsitektur, 17(1), 61–71. https://doi.org/10.24167/tesa.v17i1.1803

Razak, H. (2015). pengaruh Karakteristik Ventilasi dan Lingkungan Terhadap Tingkat Kenyamanan Termal Ruang Kelas SMPN di Jakarta Selatan. Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti, 15(2), 1–18. https://doi.org/10.25105/agora.v15i2.2024

Santoso, B., & Santosa, M. (2013). Kinerja Termal Bangunan Pada Lingkungan Berkepadatan Tinggi Dengan Variabel Atap, Dinding, Ventilasi Dan Plafon. Gema Teknik.

Susanti, D., & Gaguk, S. (2019). Dapur Sebagai Dasar Penataan Ruang. 3(1), 11–24.

Suseno, T. A., Arsitektur, P. S., & Teknik, F. (2020). WONOSOBO CULTURE CENTRE DENGAN PENDEKATAN KENYAMANAN TERMAL. 1(2), 387–391.

Tyas, W. I., NABILAH, F., PUSPITA, A., & SYAFITRI, S. I. (2015). Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal pada Rumah Susun Leuwigajah Cimahi. Jurnal Reka Karsa, 3(1), 1–12.

Vidiyanti, C., Siswanto, R., & Ramadhan, F. (2020). Pengaruh Bukaan Terhadap Pencahayaan Alami Dan Penghawaan Alami Pada Masjid Al Ahdhar Bekasi. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(1), 20–33. https://doi.org/10.17509/jaz.v3i1.18621




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.31786

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 hermawan hermawan

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.