KAJIAN FUNGSI EKOLOGIS DAN ESTETIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN RAWAN BANJIR : Studi Kasus RTH Kawasan Pasar Segiri, Sub DAS Karang Mumus, Kota Samarinda

Dharwati P. Sari

Abstract


The Karang Mumus sub-watershed around the Segiri market in Samarinda, east Kalimantan is a startegic area in city. Not only having economic value but also this area has an important role to maintain environmental quality. Frequent flooding in Samarinda is caused by many factors, such as the lack of availability of infiltartion. The Green Open Space (RTH) in Karang Mumus sub-watershed around the Segiri Market is very useful for cathed the rain water. Environmental engineering in green open space can be an alternative to flood control facility. Some of the engineering carried out in the Karang Mumus sub-watershed has an impact on visual quality and benefits for community social activities.This research is hoped this environmentak engineering will also provide ecological benefits, especially reducing the risk of flooding.

Keywords: Green open space; watershed, Flood


Full Text:

PDF

References


Angelia, T. (2017). Konsep pengembangan Ruang Terbuka Hijau sebagai fungsi ekologis penyerap air hujan di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ferricha, D., & Hakim, Z. (2017). Membangun tata ruang terbuka hijau menuju lingkungan sehat dan asri: sebuah analisa perspektif hukum penataan ruang. Jurnal Supremasi, 7(1).

Groat, L. N., & Wang, D. (2013). Architectural research methods. Hoboken: John Wiley & Sons.

Hidayat, M. A., & Noor, A. (2020). Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap alih fungsi lahan di kota Samarinda. INOVASI, 16(2), 299–308.

Isnan, W., & Hasnawir. (2017). Kajian daya dukung daerah aliran sungai (DAS) Mapili Provinsi Sulawesi Barat. EBONI, 14(2), 89–102.

Kodoatie, R. J. (2013). Rekayasan dan manajemen banjir kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kotaku. (2021). Foto udara kawasan Pasar Segiri Samarinda. Retrieved from Silvia, Helda website: http://kotaku.pu.go.id/view/8717/tertagih-janji-warga-pasar-segiri-bongkar-mandiri

Laporan Memorandum Program RP2KPKP Kota Samarinda. (2017).

Lynch, K. (1960). The Image Of The City. Cambridge: MIT Press.

Mislan, Sudayanto, Ayub, S. O., & Hadiati, D. S. (2018). Penyusunan aksi restorasi sub DAS Karang Mumus dalam perspektif ketahanan air. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018, 264–275.

Pamekas, R. (2013). Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur kawasan permukiman. Jakarta: Pustaka Jaya.

Paramitha, P. P., Tambunan, R. P., & Indra, T. L. (2020). Kajian pengurangan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung. Indonesian Journal of Environmental Education and Management, 5(2), 100–124.

Pirani, F. J., & Mousavi, S. A. (2016). Integrating socio-economic and biophysical data to enhance watershed management and planning. Journal of Hydrology, 540, 727–735.

PPID-Samarinda. (2021). Kondisi bantaran sungai Sub DAS Karang Mumus. Retrieved from https://ppid.samarindakota.go.id/berita/berita-pembangunan/pemagaran-badan-skm-segmen-pasar-segiri-dilakukan-minggu-ini

Purwono, R., & Mustika, L. (2018). Rekayasa lansekap untuk penanganan banjir (studi kasus: Bukit Duri, Kampung Pulo, Kampung Melayu dan Kali Bata Jakarta). Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan, 8(3), 32–39.

Rachmat, A. R. (2014). Arahan adaptasi kawasan rawan bencana banjir di Kecamatan Manggala Kota Makasar. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ranuari, A. (2016). Penataan ruang terbuka hijau kawasan tepi Sungai Mahakam Kota Samarinda berbasis sustainable urban riverfront. Institut Teknoligi Sepuluh Nopember.

Reddy, V. R., Saharawat, Y. S., & George, B. (2017). Watershed management in South Asian: A synoptic review. Journal of Hydrology, 551, 4–13.

Rejeki, S. (2017). Penataan ruang terbuka publik pada bantaran sungai di kawasan pusat kota palu dengan pendekatan waterfront development. Institut Teknologi Sepulu Nopember.

Santoso, B., Hidayah, R., & Sumardjito. (2012). Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Perkampungan Plemburan Tegal, Ngaglik Sleman. INERSIA, 8(1), 1–14. https://doi.org/10.21831/inersia.v8i1.3694

Setiawan, H., Jalil, M., S, M. E., Purwadi, F., Adios, S., Brata, A. W., & Jufda, A. S. (2020). Analisis penyebab banjir di Kota Samarinda. Jurnal Geografi Gea, 20(1), 39–43.

Sundari, Y. S. (2020). Kajian luas genangan di wilayah rentan banjir pada sub DAS Karang Mumus ditinjau dari peta kemiringan lereng di Kota Samarinda. Jurnal Riset Inossa, 2(1), 60–70.

Suripin. (2004). Sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Zulkifli, A. (2014). Pengelolaan kota berkelanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v5i2.41707

Refbacks



Copyright (c) 2022 Dharwati P. Sari

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.