Pengembangan Kawasan Pariwisata Pesisir Dalam Menghadapi Abrasi (Studi Kasus Pantai Muaro Lasak, Kawasan Purus, Kota Padang)

Farisan Hawali Mayendri

Abstract


Pariwisata pesisir merupakan sektor penggerak perekonomian di Indonesia khususnya Kota Padang. Pantai Muaro Lasak merupakan salah satu pantai yang potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata pesisir Kota Padang. Pantai ini memiliki potensi kerentanan yang tinggi terhadap ancaman abrasi. Potensi tersebut berdampak buruk pada kerusakan fasilitas objek wisata dan aktivitas pengunjung dalam berwisata, sehingga pengembangan sektor pariwisata menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya pengembangan dan pengembangan pesisir dalam menghadapi abrasi di Pantai Muaro Lasak. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode campuran, dengan menggunakan dua kombinasi, metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yang digunakan untuk sasaran pertama menghasilkan daya tarik atraksi, aksesibilitas dan sarana prasarana pariwisata di Pantai Muaro Lasak, kemudian menggunakan metode kuantitatif untuk tujuan menvalidasi data. Kemudian dianalisis menggunakan teknik pengolahan triangulasi data, analisis skala likert dan deskriptif. Metode kuantitatif digunakan untuk sasaran kedua, kemudian dianalisis dengan teknik analisis GIS dan deskripsi, menghasilkan temuan peta kerentanan fisik, ekonomi dan sosial dengan didukung oleh peta perubahan garis pantai. Metode kualitatif digunakan untuk sasaran ketiga dengan mengolah data dari sasaran pertama dan kedua, menghasilkan temuan desain siteplan pembangunan pemecah gelombang, sabuk hijau dan fasilitas pariwisata dalam menghadapi abrasi. Hasil yang diperoleh yaitu perlu dilakukan pengembangan terhadap penambahan fasilitas pariwisata.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v5i2.44313

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Farisan Hawali Mayendri

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.