PENGARUH SETTING FISIK SPASIAL PADA KOPI TOKO DJAWA DI KORIDOR JALAN BRAGA BANDUNG TERHADAP POLA AKTIVITAS FOTO

Agung Kristiawan, Irma Subagjo, Pele Widjaja

Abstract


Koridor Jalan Braga menjadi salah satu bukti peninggalan zaman kolonial Belanda bagi Kota Bandung. Saat ini, koridor Jalan Braga menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Kota Bandung. Nilai sejarah dan karakter kota yang khas memberikan suasana yang unik dan berbeda dari tempat lainnya. Hal ini menyebabkan para pendatang yang datang bukan hanya semata-mata datang untuk berbelanja, kuliner, maupun menonton film di bioskop atau pertunjukkan lainnya (live music, bazaar, dll.), tapi mereka juga turut mengapresiasi ruang koridor jalan braga dengan mengabadikan pengalaman mereka dalam bentuk selfie atau foto-foto.

Fenomena selfie atau foto diri muncul karena didukung dengan ketertarikan seseorang akan sesuatu. Misalnya, dalam hal ini karena setting tempat koridor Jalan Braga yang unik dan menarik dengan karakteristik khas gaya arsitektur Belanda. Hal ini pun tidak terlepas dari adanya penyediaan fasilitas pendukung seperti street furniture untuk para pengunjung. Hal inilah yang menyebabkan pengunjung akan datang dan akan mengapresiasinya dalam bentuk  kegiatan ber-swafoto. Namun, pada dasarnya berdasarkan observasi tidak semua spot-spot foto yang ada memiliki daya tarik yang sama. Ada beberapa bagian pada koridor jalan braga yang tidak menarik untuk dikunjungi dan dan ada pula bagian pada koridor yang menjadi pusat keramaian sekaligus menjadi spot yang paling sering digunakan dalam kegiatan foto. Berangkat dari fenomena yang ada,   penelitian  ini ingin memahami dan mengkaji bagaimana sebuah setting tempat di koridor Jalan Braga mempengaruhi ketertarikan seseorang dalam melakukan aktivitas selfie atau foto. Penelitian ini menggunakan metode Place Centered Mapping. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana manusia memanfaatkan, menggunakan, dan mengakomodasikan perilakunya dalam suatu waktu dan tempat tertentu. Melalui metode ini juga dapat diperoleh bagaimana pola perilaku pengguna beraktivitas di tempat-tempat yang menjadi nodes keramaian. Hasil penelitian menyimpulkan kriteria setting pada Kopi Toko Djawa sebagai tempat aktivitas foto populer di koridor Jalan Braga.


Full Text:

PDF

References


Kunto, Haryantno. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: Granesia.

Kunto, Haryanto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: Granesia.

DPRD Kota Bandung. 2015. PERDA 18-2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031 di https://dprd.bandung.go.id/perda-18-2011-tentang-rencana-tata-ruang-wilayah-kota-bandung-tahun-2011-2031/ (diakses 22 Februari 2019).

Setiawan, Hariadi B. (2010). Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku. Yogyakarta: UGM Press.

Popov, Lubomir & Ivan Chompalov. (2012). Crossing Over: The Interdisciplinary Meaning of Behavior Setting Theory. International Journal of Humanities and Social Science. 2 : 19.

Barker, Roger. 1968. Behavior Setting. Amerika Serikat: the Board of Trustees of the Leland Stanford Junior University.

Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory : the Role of The Behavioral Science in Environmental Design. New York: Van Nostrand.

Carmona, Matthew. 2010. Public Places, Urban Spaces: The Dimensions of Urban Design. Italy: Elsevier.

Waani, J. O., Malakew, V. L. 2015. Pengamatan Arsitektur dan Perilaku: Studi Kasus Paud GMIM Karunia Tumpaan-Kakas. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Surya,. V. R. V. 2011. Pola Hubungan Aktivitas Formal dan Aktivitas Informal di Ruang Jalan. Studi Kasus: Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Sunaryo, R. G. Perubahan Setting Ruang dan Pola Aktivitas Publik di Ruang Terbuka Kampus UGM. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Carmona, M., Heath, T., Oc, T., Tiesdell, S. 2003. Public Places - Urban Spaces. The Dimensions of Urban Design. United Kingdom: Architectural Press.

Hartono, D. 2017. Pola Aktivitas Ruang Terbuka Publik pada Kawasan Taman Fatahillah Jakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Penta, L. H. 2016.Interpretasi Makna Tempat pada Koridor Jalan Braga Bandung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Kustedja, S. 2008. Pemberdayaan Jalan Braga sebagai Kawasan Arsitektur Kolonial Tropis Bandung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Nugraha, A., Farkhan, A., Kusumaningdyah., N. H. 2015. Revitaslisasi Kawasan Braga dengan Konsep Pedestrian Mall sebagai Wujud Kawasan Pusaka Kota Bandung. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Ulfhah, Y. C. 2017. Penelaahan Wajah Braga Dulu dan Sekarang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Santoni. 2014. Transformasi dan Tipologi Bangunan Indoeuropeeschen Architectuur Stijl Kawasan Braga Bandung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Ghaisani, S., Ramdlani, S., Ernawati, J. 2016. Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan WIsata Songgoriti Batu. Malang: Universitas Brawijaya.

Fajarwati, A. N. 2016. Kajian Behavior Setting di Pasar Tugu Simpang Lima Gumul Kediri. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v6i1.55461

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Agung Kristiawan, Irma Subagjo, Pele Widjaja

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.