KAJIAN KONSEP KONSERVASI ARSITEKTUR PADA KAWASAN M-BLOC SPACE

Naria Vidalia Tiara, Ari Widyati Purwantiasning

Abstract


Abstrak: Konservasi mengacu pada upaya mencegah kerusakan dan memperpanjang umur bangunan atau kawasan cagar budaya. Bertujuan untuk melestarikan, memperbaiki, dan mengungkap sejarah yang melekat pada bangunan atau artefak tersebut. Konservasi meliputi langkah-langkah agar bangunan atau kawasan cagar budaya tetap aman, tenteram, dan mempunyai masa depan terjamin dalam pengelolaannya, dengan tujuan mempertahankan makna budayanya sesuai dengan kondisi fisik dan situasi lokal di sekitar cagar budaya.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan prinsip konsep arsitektur konservasi pada kawasan sejarah khususnya pada M-Bloc Space yang telah menerapkan konsep konservasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis prinsip-prinsip konsep arsitektur konservasi pada M-Bloc Space. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman prinsip arsitektur konservasi dalam konteks kawasan bersejarah seperti M-Bloc Space.

Hasil akhir penelitian ini mengeksplorasi penerapan prinsip konservasi berdasarkan Piagam Burra melalui studi kasus M-Bloc Space. Melalui studi analisis kasus di kawasan M-Bloc Space yang menerapkan konsep konservasi untuk menghidupkan kembali kawasan, penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan produktivitas kegiatan di kawasan tersebut sebelum dan sesudah proses konservasi secara signifikan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan prinsip arsitektur konservasi dalam konteks kawasan bersejarah.

Kata Kunci: arsitektur konservasi; daerah; Ruang M-Blok.

 

Abstrak: Konservasi Merujuk pada upaya untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang umur bangunan atau kawasan cagar budaya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan, memperbaiki, dan mengekspos sejarah yang melekat pada bangunan atau artefak tersebut. Konservasi meliputi langkah-langkah agar bangunan atau kawasan cagar budaya tetap aman, terjaga, dan memiliki masa depan yang terjamin dalam pengelolaannya, dengan tujuan menjaga makna kulturalnya sesuai dengan kondisi fisik dan situasi lokal di sekitar cagar budaya tersebut.

 

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami implementasi prinsip-prinsip konsep arsitektur konservasi pada kawasan bersejarah, terutama di M-Bloc Space yang telah menerapkan konsep konservasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis prinsip-prinsip konsep arsitektur konservasi di M-Bloc Space. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman prinsip-prinsip arsitektur konservasi dalam konteks kawasan bersejarah seperti M-Bloc Space.

 

Hasil akhir penelitian ini mengeksplorasi penerapan prinsip – prinsip konservasi berdasarkan Piagam Burra Charter melalui studi kasus M-Bloc Space. Melalui studi analisis kasus pada kawasan M-Bloc Space yang menerapkan konsep konservasi untuk menghidupkan kembali wilayahnya, penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas kegiatan di kawasan tersebut sebelum dan setelah proses konservasi. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan prinsip – prinsip arsitektur konservasi dalam konteks kawasan bersejarah.

Kata Kunci: arsitektur konservasi; kawasan; Ruang M-Blok.


Full Text:

PDF

References


Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif (P. Rapanna (ed.); 1st ed.). CV. syakir Media Press.

Brinkley, D., & Holland, D. (2009). The wilderness warrior: Theodore Roosevelt and the crusade for America. HarperCollins New York.

Catanese, J, A., & James, C. S. (1989). Perencanaan Kota. Erlangga.

Charter, B. (1989). Australia, The Australia ICOMOS Charters For Conservation of Places of Cultural Significance.

Embang, K. A. R., Mahasiswa, A., Perencanaan, J., Teknik, F., & Dipongeoro, U. (2017). PENERAPAN TEORI SENSE OF PLACE SEBAGAI UPAYA KONSERVASI KAWASAN: STUDI KASUS PADA KAMPUNG ARAB PASAR KLIWON. JUrnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 15(2), 467–475. https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/15204/12440%0A

Feilden, B. M. (2003). Conservation of Historic Buildings. International Journal of Engineering Research, 7(special1).

Heldiansyah, J. C., Aufa, N., & Wastuty, P. W. (2017). Konsep Konservasi Kawasan Pusaka Lahan Basah untuk Melestarikan Rumah Bubungan Tinggi Telok Selong. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah, 983–993.

Mauliani, L., Nurhidayah, & Masruroh, F. (2012). Kajian Konservasi Kawasan Bantaran Sungai Studi Kkasus: Boat Quay Singapura dan Sungai Ciliwung Jakarta. Nalars Volume 11 No 1 Januari 2012:63-76, 63–76.

Mulyadi, L., Triwahyono, D., & Soewarni, I. (2015). MODEL PENGELOLAAN BANGUNAN BERNILAI SEJARAH DI KOTA MALANG BERBASIS KONSERVASI ARSITEKTUR.

Mustika, S. W. A. (2014). Konservasi Arsitektur IndiesPada Rumah Abu Di Kampung Kapitan7 Ulu Palembang. E-Journal Graduate Unpar, Vol. 1(2), 22–38. https://journal.unpar.ac.id/index.php/unpargraduate/article/view/839

Rubiantoro, E. A. (2018). Kajian Konservasi Bangunan Cagar Budaya pada Koridor Jl. Kepodang Kota Semarang. Riptek, 12(1), 89–96. file:///C:/Users/imamf/Downloads/19-63-1-PB.pdf

Rukayah, R. S., Bharoto, & Malik, A. (2012). Between Colonial, Moslem, and Post-Independence Era, Which Layer of Urban Patterns should be Conserved? Procedia - Social and Behavioral Sciences, 68, 775–789. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.12.266

Rukayah, S., Respati, P. D., & Susilo, S. E. S. (2016). Morphology of Traditional City Center in Semarang: Towards Adaptive re- use in urban heritage. Environment-Behaviour Proceedings Journal, 1(Vol. 1 No. 4 (2016): September. AICE-BS2016Edinburgh, U.K., 27-30 July 2016), 110–118.

Santoso, I., Safrilia, A., & Tutuko, P. (2018). Konservasi Bangunan Stasiun Kota Baru Malang. Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), 056–057. http://dx.doi.org/10.32315/ti.7

Saputra, H., & Purwantiasning, A. W. (2013). Kajian Konsep Adaptive Reuse Sebagai Alternatif Aplikasi Konsep Konservasi. Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, 45–52.

Supono, A. (2007). Upaya penanganan masalah urban heritage sebagai potensi memperkuat citra kota. Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Katolik Widya Mandiri Kupang, 64–76.

Tiesdell, S., Oc, T., & Heath, T. (2013). Revitalising historic urban quarter.

Tonapa, Y. N., , Dwight M. Rondonuwu, S. M., & , Dr. Aristotulus E. Tungka, S. M. (2015). Kajian Konservasi Bangunan Kuno Dan Kawasan Bersejarah Di Pusat Kota Lama Manado. Spasial, 2(3), 121–130. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/9679/9265

Wijayanti, M. G., & Widyani, A. I. (2019). Upaya Konservasi Arsitektural Pada Stasiun Jakarta Kota. Visual, 13(1), 3. https://doi.org/10.24912/jurnal.v13i1.6004

Wulanningrum, S. D. (2017). Identifikasi Kelayakan Kawasan Pecinan Lasem sebagai Kawasan Konservasi. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(1), 278. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i1.365


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Naria Vidalia Tiara

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.