https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/issue/feedJurnal Arsitektur ZONASI2024-03-28T15:57:13+07:00Dr. Asep Yudi Permana, M.Dsjurnal_zonasi@upi.eduOpen Journal Systems<p><strong>REGISTED NUMBER:</strong></p><p><strong>ISSN:</strong> <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1525868276">2621-1610</a> (print) | <strong>ISSN: </strong><a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1524321885">2620-9934</a> (online)<br /><strong>DOI:</strong> <a href="/index.php/jaz/issue/view/1472">http://dx.doi.org/10.17509/jaz<br /></a><strong>URL: </strong><a href="/index.php/jaz/index">https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/index</a></p><p><strong>Jurnal Arsitektur Zonasi</strong> is Open Journal System published by Studio Perancangan Arsitektur dan Kota Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. This journal is a means of research publications that concentrate on the study of architecture to accommodate authors interested in the field of Architectural Planning and Design, Theory and Architectural Criticism, Interior Design, Urban Planning, Housing and Settlement Design, Environmental Engineering, Building Science and Technology, Landscape Architecture, Architectural Conservation and Heritage, Project Management and Structural Engineering, Building Materials and Building Intelligent Modelling (BIM). </p>https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/47925Pengaruh Nuansa Alam dan Sirkulasi Udara Terhadap Suasana Nyaman Pada Hunian2024-03-28T15:57:13+07:00Ishthifa Robbiishthifarobbi13@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kenyamanan penghuni merupakan hal terpenting dalam sebuah perencanaan dan perancangan, karena hunian yang baik adalah hunian yang dapat membuat penghuni merasa nyaman tinggal di hunian yang ditinggalinya. Sebuah hunian bukan hanya dilihat dari segi kemewahan atau keindahan arsitektural dari bangunannya, melainkan ditentukan dari seberapa besar pengaruhnya bagi kehidupan penghuni. Ada berbagai macam factor yang dapat mempengaruhi kenyamanan pada sebuah hunian, salah satunya suasana yang diciptakan berdasarkan karakteristik hunian maupun berdasarkan factor interen penghuni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nuansa alam dan sirkulasi udara terhadap suasana nyaman pada hunian. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui kuisioner online yang bersifat tertutup dan dibagikan secara bebas (non-random sampling). Data yang dihasilkan dari kuisioner kemudian di analisis menggunakan software JMP Pro 13 dengan metode analisis regresi multivariat. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang sigifikan antara nuansa alam dan sirkulasi udara terhadap suasana nyaman pada hunian dengan perolehan prob>|t| = <,0001 dengan estimasi 0,57.</p><p><strong>Kata kunci :</strong> Pengaruh, Hunian, Nuansa alam, Sirkulasi udara, Suasana nyaman.</p>2024-03-28T14:39:37+07:00Copyright (c) 2024 Ishthifa Robbihttps://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/49800CONTEXTUAL DESIGN: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG TINGGI2024-03-28T15:57:13+07:00Ahmad Ibrahim Rahmaniahmad.ibrahim@uin-alauddin.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> <em>This research is a learning model development research that aims to achieve learning outcomes in high-rise building design course studios, using a contextual design approach based on the Problem Based Learning model, this research was conducted by applying the principles of contextual inquiry, interpretation, and data consolidation on the assignment, as well as applying storyboarding and prototyping techniques in the final presentation of the assignment. This research concludes that the development of this learning method can be accepted by class participants with a pass rate of 67%, but still requires some improvements in strategy search, integration of structure and utility systems, as well as understanding of the best principles and environments.</em></p><p><em>Keywords: design studio, contextual design, Problem Based Learning, tall buildings</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini merupakan riset pengembangan model pembelajaran yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian pembelajaran pada perkuliahan studio perancangan bangunan gedung tinggi, dengan menggunakan metode pedekatan <em>contextual</em> <em>design</em> yang berbasis pada model pembelajaran <em>Problem</em> <em>Based</em> <em>Learning</em>, penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip <em>contextual</em> <em>inquiry</em>, interpreasi, dan konsolidasi data pada penugasan, serta menerapkan Teknik <em>storyboarding</em> dan <em>prototyping</em> pada penyajian akhir penugasan. Riset ini menyimpulkan bahwa pengembangan metode pembelajaran ini dapat diterima peserta kelas dengan tingkat kelulusan 67%, namun masih memerukan beberapa perbaikan dalam strategi penelusuran bentuk , integrasi sistem struktur dan utilitas, serta pemahaman tentang prinsip kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan.</p><p>Kata Kunci: studio perancangan, <em>contextual</em> <em>design</em>, <em>Problem</em> <em>Based</em> <em>Learning</em>, bangunan tinggi</p><p> </p>2023-06-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Ahmad Ibrahim Rahmanihttps://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/50958Tipologi Penggunaan Material Atap dan Dinding Serta Konsep Lanskap pada Perumahan di Kota Semarang2024-03-28T15:57:13+07:00Arisca Dian Rahmadhaniariscadianrahmadhani@students.undip.ac.idEddy Priantoeddy.prianto@ft.undip.ac.id<p>Tingginya kebutuhan rumah tinggal sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk di Kota Semarang menjadikan peseatnya pembangunan perumahan sebagai solusi dari pemenuhan kebutuhan rumah tinggal. Desain rumah tinggal di perumahan menjadi penting karena akan berpengaruh langsung terhadap kenyamanan penghuninya. Sehingga pemilihan bahan material serta penyediaan lanskap perlu dipertimbangkan sebaik mungkin agar perumahan yang dibangun dapat memberi kenyamanan bagi penghuninya selain untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat Kota Semarang. Pada penelitian kali ini, pengumpulan data didapatkan melalui observasi lapangan sebagai data primer dan studi literatur sebagai data sekunder. Sedangkan untuk analisis data yang telah terkumpul dilakukan dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahan material genteng beton dan dinding batu bata merah menjadi bahan material yang secara dominan digunakan pada perumahan di kota Semarang. Selain itu, unit rumah pada perumahan di kota Semarang didominasi memiliki lanskap berupa taman yang berfungsi sebagai peneduh di area depan rumah.<em></em></p>2023-06-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Arisca Dian Rahmadhani, Eddy Priantohttps://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/54607Transformasi Tipologi Ruang Ketiga Karena Pengaruh Perkembangan Teknologi Digital2024-03-28T15:57:13+07:00Firmansyah Bachtiarfirmansyah.bachtiar@gmail.com<p><strong>Abstrak:</strong> Rutinitas manusia yang melibatkan kegiatan bermukim dan bekerja memunculkan kebutuhan untuk bersosialisasi secara informal dan kasual. Ruang untuk bersosialisasi ini menurut teori Oldenburg disebut sebagai Ruang Ketiga, dan muncul dalam berbagai bentuk seperti kafe, kedai kopi, restaurant hingga ruang terbuka kota. Sejalan dengan perkembangan teknologi digital dan peradaban manusia, karakteristik Ruang Ketiga mulai berubah karena perubahan aktivitas dan kebutuhan ruang penggunanya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur terkait Ruang Ketiga dan teknologi digital khususnya terkait <em>immersive media</em> dan pengaruhnya dalam penciptaan interaksi dan wujud arsitektur baru dari suatu ruang interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat jejak perubahan yang dapat diamati selama perkembangan peradaban masyarakat pada era sebelum perkembangan teknologi digital (Society 1.0, 2.0, 3.0) hingga pada era perkembangan teknologi digital (Society 4.0, 5.0). Perubahan tersebut dapat dilihat pada transformasi hubungan interaksi antara ruang dan bagaimana karakteristik keruangan yang baru muncul untuk mewadahi perpaduan interaksi sosial di dunia nyata dan di dunia virtual. Temuan yang dihasilkan dapat memberikan gambaran mengenai peran arsitektur untuk membentuk lingkungan sosial dalam suatu dunia virtual.<strong></strong></p><p> </p><p><em>Living and working as human daily activities need to be combined with the existence of casual social activities. The space for social interaction is defined as Third Place based on Oldenburg's theory. It appears in various forms such as cafes, coffee shops, restaurants, and urban open spaces as well. In line with the development of digital technology, the characteristics of the Third Place began to change due to the activities and space requirements of its users. This research was carried out using a qualitative approach through literature studies related to the Third Place and digital technology, especially immersive media and its influence in creating interactions and new architectural forms of a social interaction space. This study aims to look at typology that can be observed during the development of society era before the digital ages (Society 1.0, 2.0, 3.0) until the era of digital ages (Society 4.0, 5.0). These changes can be seen in the transformation of interaction relations between spaces and how new spatial characteristics of space will emerge to accommodate the variety of social interactions in the real world and in the virtual world. The findings can provide an overview of the role of architecture to shape the social environment in a virtual world.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: third place, digital age, space, typology</em></p>2023-06-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Firmansyah Bachtiar