PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA PERDESAAN DI KAMPUNG DAGO POJOK BANDUNG

Adrian Agoes

Abstract


Perkembangan pariwisata di Kota Bandung berlangsung pesat, antara lain terlihat dari ramainya wisatawan memadati jalan-jalan di Kota Bandung terutama pada saat akhir pekan. Namun kegiatan wisata di Kota Bandung masih bertumpu pada kegiatan wisata perkotaan yang lebih terpusat pada aktivitas belanja di kawasan-kawasan factory outlet, distro, dan shopping mall (berbasis industri). Ini menjadikan perkembangan pariwisata di kota tersebut lebih utama dinikmati kalangan investor berkemampuan kapital yang tinggi. Di sisi lain, penduduk Kota Bandung yang tinggal di pinggiran kota, tidak merasakan manfaat pariwisata secara langsung.

Menyikapi hal tersebut, beberapa masyarakat kampung yang tinggal di pinggiran Kota Bandung bereaksi dengan cara menggiatkan kegiatan-kegiatan kebudayaan yang dimiliki warganya agar bisa menjadi sumber daya tarik wisata bagi pengunjung yang datang ke Kota Bandung. Salah satunya adalah Kampung Dago Pojok. Namun kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut belum dikelola dengan baik sehingga belum memiliki bentuk sebagai sebuah produk pariwisata. Tesis ini disusun sebagai salah upaya untuk menemukan model pengembangan produk pariwsata yang sesuai dengan kondisi Kampung Dago Pojok dengan judul "Pengembangan Produk Pariwisata di Kampung Dago Pojok, Bandung".

Konsep teori yang mendasari analisis dalam penyusunan tesis ini adalah Teori Produk dari Philip Kotler, Teori Pengembangan Pariwisata dari Inskeep, serta didukung oleh konsep Rural Tourism dari berbagai sumber. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam menyusun tesis ini adalah metode deskriptif kualitatif. Peneliti terjun langsung untuk mengobservasi Kampung Dago Pojok dan mewawancarai nara sumber sebagai respondennya. Teknik sampling yang digunakan untuk memilih nara sumber adalah purposive sampling dengan mencari seorang informan yang mengarahkan pada informan-informan lain yang terkait (snowball sampling). Data-data kemudian direduksi dan dikode (encoded) untuk kemudian dimaknai berdasar pada konsep teori yang digunakan.

Hasil penelitian yang ditemukan di Kampung Dago Pojok adalah bahwa ada beberapa kegiatan warga berbasis pada Kebudayaan Sunda, yang bisa menjadi sumber daya tarik wisata alternatif di Kota Bandung. Selain itu infrastruktur yang ada cukup memadai untuk karakter wisatawan yang sesuai dengan jenis produk pariwisata yang bisa dikembangkan di kampung tersebut. Temuan lain adalah bahwa masyarakat Kampung Dago Pojok sangat terbuka untuk pengembangan kegiatan pariwisata di lingkungan mereka. Inisiatif masyarakat tersebut juga didukung oleh kebijakan pemerintah Kota Bandung melalui mekanisme yang sedang diatur. Meski demikian, kegiatan-kegiatan berbasis Kebudayaan Sunda tersebut belum terkelola secara ideal sebagai sebuah bentuk Produk Pariwisata.

Tesis ini menyatakan bahwa model pengembangan produk pariwisata yang sesuai untuk kawasan Kampung Dago Pojok adalah model Produk Pariwisata Perdesaan. Hal ini selain melihat potensi-potensinya yang mencirikan karakter-karakter perdesaan yang cukup kuat, juga dari keunikan positioning kampung ini sebagai produk pariwisata, yakni sebagai suatu alternatif wisata budaya berbasis kegiatan masyarakat perdesaan, dengan lokasi yang mudah dijangkau di lingkungan perkotaan Bandung. Jika produk pariwisata ini diwujudkan, diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke kampung ini sehingga bisa memberikan kontribusi lebih lanjut bagi kesejahteraan warganya.

 


Full Text:

PDF

References


Anwar, H & Nugraha, H. 2013. Rumah Etnik Sunda. Jakarta: Griya Kreasi.

Bramwell, B & Lane, B. 1994. Rural Tourism and Sustainable Rural Development. Galway, Ireland: Multilingual Matters.

Bull, A. 1996. The Economics of Travel and Tourism. Melbourne: Longman

Burton, R. 1995. Travel Geography (Second Edition). London: Pitman Publishing.

Ekadjati, E. 1995. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya.

George, W, et al. 2009. Rural Tourism Development. Channel View Publication.

Gunawan, M (red). 1997. Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Bandung: ITB.

Hadiwijoyo, S. 2012. Perencanaan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat: sebuah pendekatan konsep. Graha Ilmu.

Inskeep, E. 1991. Tourism Planning - An Integrated and Sustainable Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kotler, P. 2002. Marketing Management - The Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Medlik, S. 1991. Managing Tourism. Oxford: Butterworth-Heinemann

Moscardo, G (red). 2008. Building Community Capacity for Tourism Development. Townsville: CABI.

Nasikun. 1997. Model Pariwisata Pedesaan: Pemodelan Pariwisata Pedesaan untuk Pembangunan Pedesaan Yang Berkelanjutan. Prosiding

Nuryanti, W. (red). 1996. Tourism and Culture: Global Civilization in Change? Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Phillimore, J & Goodson, L (red). 2004. Qualitative Research in Tourism. London: Routledge.

Richards, G & Wilson, J (red). 2007. Tourism, Creativity and Development. Routledge.

Rismawati, A. 2013. Identifikasi Persepsi dan Preferensi Masyarakat Lokal Terhadap Pengembangan Kampung Wisata Kota Bandung (Proyek Akhir). Bandung: ITB.

Robbins, S & Coulter, M. 2012. Management (Eleventh Edition). New Jersey: Prentice Hall.

Scheyvens, R. 2002. Tourism for Development. Essex: Pearson Education Limited.

Sewoyo, H, et al (red). 2011. Desa dan Budaya dalam Bingkai Pariwisata. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan. Badan Pengembangan Sumber Daya. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Swarbrooke, J. 2002. The Development and Management of Visitor Attractions. Oxford: Butterworth-Heinemann.

Tan, R. 2010. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Timothy, D & Boyd, S. 2003. Heritage Tourism. Essex: Pearson Education Limited.

Tyler, D, et al (red). 1999. Managing Tourism in Cities. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.

Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

http://bandung.go.id

http://bandungcreativecityforum.wordpress.com

http://www.bccf-bdg.com

http://fotografius.wordpress.com/2012/06/12/simpul-kebersamaan-di-kampungdago-pojok/

http://www.youtube.com/watch?v=4t624sdl2lI

http://www.youtube.com/user/DiskominfoBdg




DOI: https://doi.org/10.17509/jurel.v12i1.1049

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Jurnal Manajemen Resort & Leisure berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International.