PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESANTUNAN BERBAHASA JAWA DALAM KOMUNIKASI BERSEMUKA FORMAL

Siti Mulyani, Endang Nurhayati, Avi Meilawati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan draf alat ukur kesantunan berbahasa Jawa dalam situasi bersemuka formal. Penelitian ini mempergunakan pendekatan research and development (R & D) berupa alat ukur kesantunan berbahasa Jawa sesuai dengan jenis tindak tuturnya. Subjek penelitian di tahun pertama ini meliputi para pendidik bahasa Jawa baik di tataran SLTP maupun tataran SLTA, maupun di perguruan tinggi yang diprediksi telah mempergunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi secara santun. Lokasi penelitian adalah Yogyakarta.Pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan survey-angket, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis  kualitatif diperguakan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur berbahasa Jawa dan aspek dalam alat ukur kesantunan tindak tuturnya, kuantitatif untuk mengetahuai skala kesantunannya. Berdasarkan jenisnya  tindak tuturnya yang terdapat dalam proses komunikasi bersemuka berbahasa Jawa pada proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi lima jenis tidak tutur, yaitu: tindak tutur asertif, ekspresif, direktif, deklaratif dan komisif. Tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang tidak produktif. Suatu tuturan dapat dikategorikan menjadi suatu tuturan yang sangat santun, tuturan yang santun, agak santun, kurang santun , atau tuturan yang sangat tidak santun. Tingkat kesopanan suatu tuturan ditentukan oleh berbagai faktor yaitu mengandung maksim kesantunan atau tidak, sesuai tidak dengan tingkat tutur, ada tidaknya kinesik yang sesuai, nada suara yang sesuai, siap diri, tujuan dari pembicaraan, kesesuaian denga konteks, ada tidaknya sapaan, serta ada tidaknya penanda kesantunan.

Abstract

 

This study aims to develop a draft of Javanese politeness tools in a formal situation. This research uses research and development approach (R & D) in the form of measuring tools politeness of Javanese in accordance with the type of speech acts. Research subjects in this first year include the Javanese language educators both in junior high and high school level, as well as in universities that are predicted to have used the Java language as a means of polite communication. The research location is Yogyakarta. Data collection is done by survey-questionnaire, observation, and documentation. Data analysis was done by qualitative and quantitative descriptive technique. Qualitative analysis is used to describe the type of speech acts in Javanese language and aspects in the measuring tool of politeness of speech acts, quantitative to know the scale of politeness. Based on the type of speech acts contained in the process of communication in the language of Javanese learning process can be divided into five types of speechless, namely: assertive speech acts, expressive, directive, declarative and commissive. Commissive speech acts are unproductive speech acts. A speech can be categorized into a very polite speech, polite, somewhat polite, or polite speech. The level of decency of a speech is determined by various factors that contain the maxim of politeness or not, in accordance with not the level of speech, the presence or absence of the appropriate kinesik, the tone of the appropriate voice, ready yourself, the purpose of the conversation, conformity with the context, whether there is a greeting, markers of politeness.


Keywords


kesantunan; komunikasi formal

Full Text:

PDF

References


Djajasudarma.1993. Bab III Metode Penelitian. http://digilib.unila.ac.id/3193/17/BAB%20111.pdfDunduh: Senin, 18 April 2016, 13.03.

Kaelan. 2005. MetodePenelitianKualitatifBidangFilsafat. Yogyakarta: Paradigma.

Kunjana Rahardi.2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Leech Geoffrey.1990. Principles of Pragmatics. London.New York: Longman. Linguistics. Library

Nurhayati, Endang. 2006. Ajaran Hidup Dan Fasafah Dalam Naskah Jatipusaka Makutharaja Relevansinya Dengan Kehidupan Dewasa ini. Dalam Filsafat Dan Ajaran Hidup Dalam Khasanah Budaya Jawa Keraton Yogyakarta. Yogyakarta: YKII bekerja sana dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

_______. 2015. Pembelajaran Unggah-ungguh Basa Pada Guru-guru SD se-Kabupaten Sleman. (artikel PPM)

Pranowo.2009. Berbahasa Secara Santun .Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.

Searle, J.R. 1969. Speech Act. Cambridge: CambridgeUniversity Press.

Widodo, Erna dan Mukhtar. 2000. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Zamzani. 2010. Pengembangan Alat Ukur Kesantuanan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Sosial Formal Bersemuka. Laporan Penelitian

https://www.scribd.com/doc/17067590/Pengertian-Kesantunan




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v8i2.14203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.