Analisis Wacana pada Lirik Ntoko Mbojo di Bima, Nusa Tenggara Barat

Muslimah Muslimah

Abstract


Abstrak: Tulisan ini merupakan penelitian mengenai nyanyian daerah, di Bima Nusa Tenggara Barat yang disebut dengan Ntoko Mbojo. Tulisan ini mengkaji Ntoko Mbojo dengan menggunakan analisis wacana dalam paradigma etnolinguistik. Metode yang digunakan adalah teknik dasar berupa teknik pancing dan teknik lanjutan yang berupa teknik cakap bertemu muka. Selain itu, pengumpulan data juga menggunakan metode observasi partisipatoris. Struktur wacana Ntoko Mbojo yang dipentaskan semalaman tersebut terdiri dari 17 ntoko (irama) dengan 2 irama yang berulang. Unsur pembentuk Ntoko Mbojo terdiri dari dua unsur yang saling bertautan yaitu unsur irama dan unsur verbal. Sedangkan unsur verbalnya menggunakan bahasa mbojo umum, tetapi terkadang ada sedikit campur kode dengan bahasa Indonesia. Konteks wacana Ntoko Mbojo juga berpengaruh antara lain dari aspek latar, partisipan, hasil, pesan, cara, sarana, norma dan genrenya. Tulisan ini juga menunjukkan bahwa terdapat kohesi gramatikal (4) dan leksikal (6) dalam wacana Ntoko Mbojo. Sedangkan koherensi yang memadukan sejumlah irama dengan syairnya ialah wacana tentang cinta. Kemudian aspek kebahasaan yang menonjol adalah gaya bunyi aliterasi dan asonansi, gaya bahasa ironi, metafora, repetitio dan pilihan kata. 

Kata kunci: Ntoko Mbojo; Bima; analisis wacana; kohesi; koherensi    

 

Abstract: This research is a study of the oral traditions, folk song, in the Province of West Nusa Tenggara Bima called Ntoko Mbojo. This study examines the Ntoko Mbojo using discourse analysis in the paradigm of ethno-linguistic. The method used is the basic techniques such as fishing techniques and continue techniques in the form of a conversation face to face. In addition, collecting data is also using participatory observation method. Discourse structure of Ntoko Mbojo performed was consists 17 ntoko (rhythm) with two repetitive rhythm. Ntoko Mbojo elements consist of two intertwine elements, namely the elements of rhythm and verbal elements. Rhythm analysis looks at the short length of the tone, and sometimes steady or not steady. Whereas the verbal element mbojo common language, but sometimes there is a bit of code-mixing with Indonesia language. Contexts of Ntoko Mbojo also influences among aspects like as background, participants, ends, art sequences, keys, instrumentalities, norms and genre. The research also showed that there were grammatical cohesion (4) and lexical (6) in a Ntoko Mbojo discourse. While coherence that combines a number of rhythms with his lyric is a discourse on love. Then the linguistic aspect that stands out is the sound style alliteration and assonance, style irony, metaphor, repetitive and diction.

Keyword: Ntoko Mbojo; Bima; discourse; cohesion; coherence  


Keywords


rawa mbojo; Bima; analisis wacana; kohesi; koherensi

Full Text:

PDF

References


Ahimsa-Putra, H. S. (1985). Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan. Masyarakat Indonesia, 12(2), 103–133.

Anggriani, D. (2012). Kesenian Tradisional Patu Mbojo Pada Pesta Pernikahan Di Rabadompu Kota Bima (Kontinuitas Dan Perubahan). Universitas Negeri Makassar.

Badrun, A. (2014). Patu Mbojo: Struktur, Konsep Pertunjukkan, Proses Penciptaan Dan Fungsi. Lengge.

Brown, G., & Yule, G. (1983). Discourse Analysis. Cambridge University Press.

Danandjaja, J. (1984). No Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-Lain. Grafiti Pers.

Fernandes, I. Y. (1995). Bahasa Bima Dan Komodo, Kajian Linguistik Historis Komporatif Terhadap Dua Bahasa NTB Dan NTT Secara Kualitatif, Dan Kuantitatif Di Bidang Leksikon Dan Fonologi. Fakultas Sastra UGM.

Hasnun, A. (2007). Struktur Dan Isi Pantun Bima-Dompu. Mahani Persada.

Ismail, M. H., & Yuliarti, S. L. (1996). Seni Budaya Mbojo Dan Donggo. Penerbit Agung Perdana.

Ismail, M. H., & Yuliarti, S. L. (2006). Seni Budaya Mbojo Untuk Murid SD/MI Kelas 3 Dan 5 Berdasarkan KTSP. CV Binasti.

Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis. Gramedia.

Kusrianti, A. (2004). Analisis Wacana : Iklan, Lagu, Puisi, Cerpen, Novel, Drama. Pakar Raya.

Laelah, N. (2017). Analisis Struktur dan Makna Pantun Bima (Patu Mbojo) Pada Grup “Patu Cambe Mbojo – Dompu NTB” di Facebook dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA.

Mahsun. (2006). Distribusi dan Pemetaan Varian-Varian Bahasa Mbojo. Gama Media.

Mulyana, & Yahya, M. (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Tiara Wacana.

Nababan, & Subyakto, S. U. (1999). Analisis Wacana dan Pengajaran Bahasa. IKIP Jakarta.

Ruskhan, A. G., Mu’jizah, Sutiman, & Maryani, Y. (2017). Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Samsuri. (1990). Referensi dan Inferensi di Dalam Wacana. Linguistik Indonesia, 8(2), 55–65.

Sandi, D. A. (2012). Analisis Pola Bunyi pada Kapatu Puisi Berbahasa Daerah Bima. Universitas Muhammadiyah Malang.

Sibarani, R. (2004). Antropolinguistik: Antropologi Linguistik - Linguistik Antropologi. Penerbit Poda.

Spradley, J. (2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana.

Sudaryanto. (1992). Metode Linguistik: Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Gadjah Mada University Press.

Sumarlam. (2003). Teori dan Praktik Analisis Wacana. Pustaka Cakra.

Sunihati, A. A. D. (1997). Struktur Bahasa Donggo. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Syah, S. (2014). Analisis Struktur dan Fungsi “Kapatu Mbojo Pergaulan Muda-Mudi” di Jejaring Sosial Facebook. Universitas Muhammadiyah Malang.

Tama, I. W. (1996). Fonologi Bahasa Bima. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v12i1.22639

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.