MODEL SUPERVISI KLINIS PENGAWAS DAN MGMP BAHASA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BAHASA SUNDA DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN

HARYADI PRAMUDITA

Abstract


Penelitian dipusatkan pada Model Supervisi Klinis oleh Pengawas dan MGMP Bahasa Sunda terhadap guru-guru bahasa Sunda yang ada di Kabupaten Cirebon pada Tahun Ajaran 2011-2012 dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh supervisi klinis oleh Pengawas dan MGMP bahasa Sunda. Metode yang dipakai adalah metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan desain one group time series design. Instrumen untuk mengukur hasilnya adalah validasi RPP. Lokasi dan sampel penelitian adalah guru-guru yang ada dikabupaten Cirebon berjumlah 35 orang. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X1 dan variabel Y korélasinya positif dan signifikan. Oleh sebab itu, adanya pengaruh supervisi klinis pangawas mata pelajaran bahasa Sunda kepada kompeténsi guru bahasa Sunda dalam membuat RPP sebesar 57,43%, dan sisa 42,57% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Supervisi Klinis ti Pengawas Mata Pelajaran sangat stratégis dalam membantu guru baik secara kompeténsi profésional, pédagogik, kapribadian, dan sosial, melalui wadah MGMP.

 


Abstract
The research focused on the clinical supervision model by Sundanese Teachers Consultation and supervisors implemented to Sundanese teachers in Cirebon regency in 2011-2012 school year. The goal was to identify, describe and analyze the in􀃀uence of clinical supervision by the Sundanese Teachers Consultation and supervisors. The method used was quasi-experimental, employing a qualitative approach using a one group time series design. The instrument used to measure results was validation of instructional planning. The subjects were 35 teachers at Cirebon regency. Results indicate that the correlation between X1 and Y variables was positive and signi􀂿cant. Therefore,
there was 57.43% in􀃀uence of the clinical supervision model to Sundanese teachers’ competence in designing instructional planning, the remaining 42.57% was due to other factors. The clinical supervision model successfully aided teachers in their professional competence, pedagogic competence, personality, and social competence within the Teachers Consultation.


Keywords


supervisi klinis, kompetensi guru, rencana pembelajaran, clinical supervision, teachers’ competence, instructional planning

Full Text:

PDF

References


Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Panduan Supervisi Klinis dan Evaluasi Pelaksanaan KTSP. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP.

Natawidjaja, Rochman. 2002. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan. Bandung: Program Pascasarjana UPI.

Undang-Undang RI. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v4i1.3115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.