Verbalisasi Nomina dalam Bahasa Sasak Dialek Pujut: Kajian Ke Arah Tipologi Morfologis
Abstract
Abstract
This research is a qualitative descriptive study that aims to describe the verbalization of nouns in Bahasa Sasak dialek Pujut and their morphological typology based on the noun verbalization process. The data in this study are in the form of words, both basic and formations that are sourced from the spoken speech of speakers of Bahasa Sasak dialek Pujut. The data were collected using the observation method of tapping techniques with advanced techniques in the form of listening proficiently and recording techniques. The data were analyzed using the distribution method with the smallest element description technique and the two-by-two opposition technique. The results of the data analysis show that the verbalization of nouns in Bahasa Sasak dialek Pujut can be done through the affixation process. In this case, there are seven types of noun verbalization in Bahasa Sasak dialek Pujut, namely zero derivation + DN type, the {N-} + DN type, the {bə-} + DN type, the DN + {-an} type, the DN + {-in} type, the {tə-} + DN + {-an} type, and type {tə-} + DN + {-in} type. Furthermore, based on the noun verbalization process, Bahasa Sasak dialek Pujut can be grouped into an agglutinative type for several reasons, namely: 1) the inner word consists of one or more morphemes; 2) clear boundaries between morphemes; 3) word formation is done by derivation; and 4) word formation is done through the affixation process.
Keywords: verbalization of nouns, Bahasa Sasak dialek Pujut, derivation, morphological typology
Abstrak
Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan verbalisasi nomina dalam bahasa Sasak dialek Pujut beserta tipologi morfologisnya berdasarkan proses verbalisasi nomina tersebut. Data dalam penelitian ini berbentuk satuan lingual berupa kata, baik dasar maupun bentukan yang bersumber dari tuturan lisan penutur bahasa Sasak dialek Pujut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak teknik sadap yang dilanjutkan dengan teknik simak libat cakap dan teknik catat serta rekam. Data dianalisis menggunakan metode distribusional teknik urai unsur terkecil dan oposisi dua-dua. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa verbalisasi nomina dalam bahasa Sasak dialek Pujut dapat dilakukan melalui proses afiksasi. Dalam hal ini, ada tujuh tipe verbalisasi nomina dalam bahasa Sasak dialek Pujut, yaitu tipe derivasi zero + DN, tipe {N-} + DN, tipe {bə-} + DN, tipe DN + {-an}, tipe DN + {-in}, tipe {tə-} + DN + {-an}, dan tipe {tə-} + DN + {-in}. Selanjutnya, berdasarkan proses verbalisasi nomina tersebut, bahasa Sasak dialek Pujut dapat dikelompokkan ke dalam bahasa yang bertipe aglutinatif dengan beberapa alasan, yaitu: 1) kata dalam tersebut terdiri dari satu morfem atau lebih; 2) batas antar morfem jelas; 3) pembentukan kata dilakukan secara derivasi; dan 4) pembentukan kata dilakukan melalui proses afiksasi.
Kata Kunci: verbalisasi nomina, bahasa Sasak dialek Pujut, derivasi, tipologi morfologis
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aikhenvald, A. Y. (n.d.). Typological distinctions in word-formation. In T. Shopen (Ed.), Language Typology and Syntactic Description (pp. 1–65). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511618437.001
Alwasilah, A. C. (2011). Beberapa Mazhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Angkasa.
Ambiya, M. Z., & Anggriani, S. (n.d.). Bahasa Indonesia dalam Situs Jejaring Sosial (Kajian Perkembangan Ragam Tidak Baku dalam Dunia Maya). Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) V 2018, 277–281. http://hdl.handle.net/11617/9926
Ashriany, R. Y. (n.d.). Sistem Verba Bahasa Sasak Dialek Bayan dari dasar Verba dan Nomina. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ba’dulu, A., & Herman. (2005). Morfosintaksis. Rineka Cipta.
Bagiya. (2017). Infleksi dan Derivasi dalam Bahasa Indonesia. Journal of Language Learning and Research (JOLLAR), 1(1), 32–40. https://doi.org/10.22236/JOLLAR_1(1)32-40
Busri, H., & Badrih, M. (2018). Linguistik Indonesia. Madani Media.
Chaer, A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Rineka Cipta.
Haspelmath, M., & Sims, A. (n.d.). Understanding Morphology. Hodder Education.
Husnan, L. E. (2019a). Keunikan Adjektiva Bahasa Sasak dalam Proses Morfologi. Durus, 1(1), 23–30. http://epustakamas.majelisadatsasak.org/index.php/durus/article/view/51
Husnan, L. E. (2019b). Ejaan Bahasa Sasak. Mabasan, 6(2), 28–36. https://doi.org/10.26499/mab.v6i2.227
Husnan, L. E., & Bahri, S. (2012). Bahasa Sasak: Sebuah Tinjauan dan Deskripsi untuk Memahami Peta dan Sebaran Penutur Bahasa Sasak Biase dan Alus. KSU “PRIMAGUNA.”
Iacobini, C. (2006). Morphological Typology. In Encyclopedia of Language & Linguistics (pp. 278–282). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B0-08-044854-2/00155-3
Katamba, F. (1993). Morphology. St. Martin’s Press.
Kesuma, T. M. J. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Carasvatibooks.
Kridalaksana, H. (2009). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia.
Kurdi, M. Z. (2016). Natural Language Processing and Computational Linguistics: Speech, Morphology and Syntax. ISTE Ltd and John Wiley & Sons, Inc.
Mahsun. (2006). Kajian Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Gama Media.
Mahsun, M. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, dan Tekniknya. Raja Grafindo Persada.
Marchand, H. (1960). The Categories and types of present-day English word-formation: A synchronic-diachronic approach. Otto Harrassowitz.
Muhammad. (2011). Paradigma Kualitatif Penelitian Bahasa. Liebe Book Press.
Paridi, K., Sudika, I. N., Jafar, S., & Nizar, Y. N. (2020). Penyuluhan Struktur Kalimat Bahasa Sasak: Ke Arah Penyusunan Bahasa Sasak Standar pada Kelompok Kerja Guru di Kecamatan Masbagik. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 3(1).
Purnanto, D. (2006). Kajian Morfologi Derivasional dan Infleksional dalam Bahasa Indonesia. Kajian Linguistik Dan Sastra, 18(35), 136–152.
Putrayasa, I. B. (2010a). Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Refika Aditama.
Putrayasa, I. B. (2010b). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Refika Aditama.
Ramlan, M. (2005). Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. CV. Karyono.
Sirulhaq, A. (2010). Standarisasi Tatabahasa Bahasa Sasak (Sebuah Pertimbangan dari Aspek Linguistik). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 9(1), 89. https://doi.org/10.14421/ajbs.2010.09105
Sirulhaq, A. (2011). Konsep Dasar Standarisasi Bahasa Sasak: Ke Arah Kebijakan Pembelajaran dan Pemertahanan Bahasa Sasak di Lombok. International Seminar Language Maintenance and Shift.
Sirulhaq, A. (2019). Standardisasi Bahasa Sasak dan Problem Pembelajarannya. MABASAN, 6(1), 26–30. https://doi.org/10.26499/mab.v6i1.219
Soeparno. (2013). Dasar-Dasar Linguistik Umum (2nd ed.). Tiara Wacana.
Spencer, A. (1997). Morphological Theory: An Introduction to Word Structure in Generative Grammer. Blackwell Publishers Ltd.
Stefanowitsch, A. (2020). Corpus linguistics A guide to the methodology. Language Science Press. https://doi.org/10.5281/zenodo.3735822
Subroto, E. (2012). Pemerian Morfologi Bahasa Indonesia: Berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi Proses Pemajemukan dan Perulangan. Media Perkasa.
Subroto, E., Sudaryanto, & Marmanto, S. (2014). Kajian Bentuk Ulang Satuan Lingual Bahasa Jawa Berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi. Cakrawala Media.
Sukri, M. (2008). Morfologi: Kajian Antara Bentuk dan Makna. Cerdas Press Mataram.
Sukri, M. (2017). [MəN-] Sebagai Afiks Derivasional Dan Infleksional Dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 123–136. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.17.123-136
Tarigan, H. G. (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Angkasa.
Tustiantina, D. (2016). Mencermati Bentuk Infleksi dan Derivasi Dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Membaca, 1(1), 21–32. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30870/jmbsi.v1i1.1662
Verhaar, J. W. M. (2012). Asas-Asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press.
Wijaya, K., & Kartika, P. C. (2019). Analisis Bahasa Gaul dalam Novel Ayat Amat Cinta Karya Asma Nadia, Boim Lebon, Fahri Asizah, Birulaut-Taufan E. Prast, Llan Kagura, Rex-Ratno Fadillah. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 11(2), 97. https://doi.org/10.30651/st.v11i2.2367
Yule, G. (2015). Kajian Bahasa (Edisi Ke-5). Pustaka Pelajar.
Zen, E. L. (2011). Afiks Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia Ragam Informal. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 6(1). https://doi.org/10.18860/ling.v6i1.1300
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v12i1.32343
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 LOKABASA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.