Tata Aksara Pegon dalam Naskah Pupujian Nadhomul Mawalidi wal Mi’raj

Agung Apriyanto

Abstract


Aksara Pegon merupakan bagian dari kekayaan budaya Sunda. Keadaan ejaan bahasa Sunda dalam aksara Pegon adalah sistem tata tulis yang arbitrer. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang struktur ejaan berupa tata aksara Pegon yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda. Sumber data yang digunakan adalah naskah pupujian yang berjudul Nadhomul Mawalidi wal Mi’raj. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa tata aksara Pegon yang terdapat dalam naskah tersebut memiliki aturan tertentu seperti penulisan (1) aksara konsonan, (2) vokalisasi, (3) tanda baca, (4) gugus konsonan, dan (5) gugus vokal. Aksara konsonan dalam naskah ini terdapat 31 bentuk: 25 aksara bisa disambung di tengah (80%) dan 6 aksara tidak bisa disambung di tengah (20%). Vokalisasi dalam aksara Pegon memiliki 8 jenis: 7 penanda vokal dan 1 tanda sukun sebagai penghilang vokal. Tanda baca yang ditemukan adalah angka 2 Hija’iyah untuk menunjukkan reduplikasi dwilingga murni. Gugus konsonan dalam naskah ditulis dengan sisipan vokalisasi. Adapun gugus vokal yang diperoleh terdiri atas 15 jenis dan dibangun oleh 5 huruf.


Keywords


aksara, ejaan, kata, naskah, Pegon

Full Text:

PDF

References


Abdul Aziz, A. Y. (2020). Pedoman umum ejaan jawi bahasa melayu dewan. Dewan Bahasa dan Pustaka.

Apologia, M. A. (2023). Aksara Pegon: simbol karakter nilai dalam budaya Jawa. Al-Manar, 1(1), 1-8.

Elmubarok, Z., & Qutni, D. (2020). Bahasa Arab Pegon sebagai tradisi pemahaman agama islam di pesisir Jawa. Lisanul Arab, 9(1).

Fikri, I. (2014). Aksara pegon: Studi tentang simbol perlawanan Islam Jawa abad XVIII-XIX. LP2M IAIN Walisongo, Semarang. http://eprints.walisongo.ac.id/3829/2/Ibnu Fikri - Aksara Pegon.pdf

Hadi, A., Wikaya, A., & Faturohman, T. (2019). Peperenian: kandaga, unak-anik, tutungkusan jeung rusiah basa Sunda. Geger Sunten.

Hidayani, F. (2020). Paleografi aksara pegon. Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 8(2).

Krishandini. (2015). Sejarah perkembangan ejaan di Indonesia. In Cendekia Bahasa: Pengantar Penulisan Ilmiah (I, p. 13). IPB Press.

Maulana, A. R. (2021). Eksistensi aksara Arab Pegon dalam naskah Mocoan Lontar Yusuf budaya Suku Osing Banyuwangi. Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 5(22).

Maulana, R. (2020). Aksara-aksara di Nusantara: seri baca tulis. Samudra Biru.

Nurmawati, Barsandji, S., & Muhsin. (2014). Peningkatan kemampuan menggunakan tanda baca titik, koma, dan titik dua dalam kalimat dengan menggunakan metode latihan siswa kelas IV SDN Atananga Kec. Bumi Raya Kab. Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(I).

Rohman, M. A., Izati, N., & Khosim, A. (2022). Eksistensi aksara Pegon: media penyebaran ilmu agama di Demak Kota Wali dengan pendekatan mix method. Asyafina Journal: Jurnal Akademik Pesantren, 1(1).

Rosyadi, Kusumah, S. D., Heryana, A., & Rusnandar, N. (1997). Pelestarian dan usaha pengembangan aksara daerah Sunda (Sukiyah (ed.); I). Proyek Pengkajian danPembinaan Nilai-Nilai Budaya Pusat Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Ruhaliah. (2012). Pedoman ringkas: transliterasi, edisi, dan terjemahan: aksara Sunda Kuna, Buda, Cacarakan dan Pegon. Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.

Saddhono, D. K. (2018). Ejaan dalam rubrik surat pembaca Kompas.com. Salingka, 15(2), 99–110.

Setyadi, A. (2019). Fonem deret konsonan dalam Bahasa Indonesia. Nusa, 14(1), 53–64.

Sofa, F., & Musthofa, T. (2022). Perubahan bunyi kata serapan bahasa Arab dalam bahasa Indonesia dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Arab. Alsina: Journal of Arabic Studies, 4(2), 215–240.

Suasana, I. S., Balya, M., & Siswanto. (2022). Pemanfaatan teknologi android dalam media pembelajaran penulisan huruf Pegon dalam memaknai kitab di pondok pesantren. Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer, 2(2), 198–205.

Sudaryat, Y., dkk. (2017). Palanggeran ejahan basa Sunda. UPI Press.

Sudaryat, Y. (2018). Ulikan fonologi basa Sunda. Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia.

Suherman, A. (2011). Wawacan Pandita Sawang: sebuah kajian filologis. Universitas Padjadjaran.

Suherman, A. (2017). Wawacan Pandita Sawang sebagai naskah keagamaan: tinjauan kedudukan dan fungsi. Manuskripta: Jurnal Manassa, 7(2), 33-48.

Sulistiani, Z. H. (2021). Eksistensi aksara Pegon bagi transmisi keilmuan Islam di Cirebon abad 19 sampai 20. Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v14i1.59256

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.