Nilai Keagamaan dalam Guguritan Sinom Wawarian Karya Haji Hasan Mustapa

Robi Maulana Sidik

Abstract


Kajian ini dilatarbelakangi di antaranya oleh jarangnya yang tertarik untuk menulis dan membaca guguritan dimasa kini, khususnya membaca karya-karya Haji Hasan Mustapa. Salah satu karyanya dalam bentuk guguritan yaitu Sinom Wawarian, yang merupakan hasil pencarian Ajip Rosidi, kemudian ditransliterasi oleh Ruhaliah. Buku kumpulan guguritan Sinom Wawarian terbit pada tahun 2009 dengan tebal 56 halaman serta terdapat 101 bait di dalamnya. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan beberapa hal: 1) struktur lahir guguritan Sinom Wawarian; 2) struktur batin guguritan Sinom Wawarian; dan 3) nilai keagamaan. Semua data yang digunakan adalah buku guguritan Sinom Wawarian karya Haji Hasan Mustapa. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan deskriptif dan tekhnik studi pustaka. Instrumen yang digunakan yaitu kartu data yang dibagi menjadi dua, yaitu instrumen untuk mengumpulkan dan mengolah data. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam guguritan Sinom Wawarian terkandung nilai-nilai dia nataranya tentang pranatan sosial, mitologi budaya, dan nilai keagamaan.

This study is motivated by, among other factors, the rarity of interest in writing and reading guguritan in the present time, particularly the works of Haji Hasan Mustapa. One of his works in the form of guguritan is Sinom Wawarian, which was discovered by Ajip Rosidi and later transliterated by Ruhaliah. The book collection of guguritan Sinom Wawarian was published in 2009, consisting of 56 pages and containing 101 stanzas. This study aims to analyze and describe several aspects: 1) the external structure of the guguritan Sinom Wawarian; 2) the internal structure of the guguritan Sinom Wawarian; and 3) the religious values. All data used in this study is derived from the guguritan Sinom Wawarian book by Haji Hasan Mustapa. This study is qualitative in nature, using descriptive methods and library research techniques. The instruments used include data cards, divided into two categories: instruments for collecting and processing data. The study's findings indicate that the guguritan Sinom Wawarian contains values related to, among others, social norms, cultural mythology, and religious values.


Keywords


Guguritan; nilai kaagamaan; Sinom Wawarian

References


Alia, D. (2013). Kajian tasawuf dalam guguritan Sinom Gurinda Pangrasa karya Raden Haji Muhamad Syu’eb (analisis struktural dan hermeneutik). Lokabasa, 4(1), 22-32.

Amin, S. M. (2016). Ilmu akhlak (D. Ulmilla (ed.); 1st ed.). Amzah.

Citraningrum. (2016). Menulis puisi dengan teknik pembelajaran yang kreatif. Jurnal Unmuh Jember, 1, 9.

Danadibrata, R. . (2006). Kamus bahasa Sunda. Kiblat Buku Utama.

Ekadjati, E. S., Hardjasaputra, A. S., Anggawisastra, A. K., & Masduki, A. (1994). Empat sastrawan Sunda lama. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hendrayana, D. (2018). Guguritan Sunda dalam tiga gaya penyair. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(1), 36–51.

Jakawali, G., & Nugraha, H. S. (2023). Media articulate storyline 3 dalam pembelajaran guguritan. Lokabasa, 14(1), 54-65.

Mustappa, A. (2014). Wirahma sajak panganteur apresiasi sajak sunda pikeun murid sakola lanjutan. Pustaka Jaya.

Nuraeni, E., Wakih, A. A., & Chandra, D. (2023). Penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatan kemampuan bernyanyi pupuh Maskumambang pada pembelajaran guguritan kelas V SDN Ciparay. Khazanah Pendidikan, 17(2), 50-62.

Nuraeni, L. R., & Kuswari, U. (2015) Perbandingan model sinektik dan model consept sentence modification dalam pembelajaran menulis guguritan siswa kelas VIII SMP Negeri I Cineam Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015. Lokabasa, 6(1), 79-92.

Pradopo, D. R. (2010). Pengkajian puisi. Gadjah Mada University Press.

Razak, N. (1996). Dienul Islam. Alma’rif.

Rochmansyah, A. (2013). Studi dan pengkajian sastra perkenalan awal terhadap ilmu sastra. Graha Ilmu.

Rohmana, J. A. (2016). Sastra Islam nusantara. akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 21(1), 1-18.

Rohmansyah. (2017). Fiqih dan ibadah. LPPPM.

Rosidi, A. (1989). Mengenal sastra dan sastrawan Jepang. Erlangga.

Rosidi, A. (2009). Sinom wawarian. Kiblat Buku Utama.

Ruhaliah. (2020). Sejarah sastra Sunda. UPI Press.

Ruhamdani, A. (2020). Penerapan model pembelajaran quantum teaching and learning dalam meningkatan keterampilan menulis guguritan. Jurnal Pijar: Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1), 9-20.

Rusyana, Y. (1980). Puisi guguritan sunda. pusat pembinaan dan pengembangan bahasa.

Sarah, R. (2021). Nilai keislaman dalam puisi guguritan Sunda di Jawa Barat. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 18(1), 42-50.

Sayyida. (2017). Ayat-ayat tauhid terhadap budaya pemeliharaan keris di Jawa (studi kasus buku Mt Arifin). 6.

Semi, M. A. (1993). Metode penelitian sastra. Angkasa.

Sudaryat, Y. (1997). Ulikan wacana basa Sunda. Geger Sunten.

Tresnayani, N. P. P., Artawan, G., & Sudiana, I. N. (2022). Analisis struktur pembangun dan nilai-nilai nasionalisme dalam puisi Senandung Puja Anak Bangsa karya I Komang Warsa, dkk. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 11(2), 154-167.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v15i2.77114

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Lokabasa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.