Konsep Indegenous Environmental Knowledge Dalam Meningkatkan Literasi Masyarakat Desa Ngantru Kabupaten Bojonegoro
Abstract
Lingkungan merupakan sumber pengetahuan yang berhubungan langsung dengan masyarakat hingga mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Kebiasaan yang terbentuk tersebut disebut indigenous environmental knowledge. Aspek ini berpengaruh dalam berbagai proses hidup, terutama berkaitan dengan kemampuan berliterasi masyarakat. Hal ini terjadi di desa Ngantru, kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan hasil observasi dan proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara pada tahun 2016 maka dilaporkan bahwa indigenous environmental knowledge yang ada di masyarakat Ngantru memiliki dampak positif maupu negatif. Indigenous environmental knowledge yang bertumbuh memberikan efek negatif diantaranya: pekerajaan turun temurun, pernikahan usia dini, pesta miras, tidak mengenal agama, dan kekerasan fisik. Namun setelah adanya asimilasi nilai-nilai agama dalam indigenous environmental knowledge yang ada, dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan berliterasi masyarakat, terutama para pemuda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agrawal. 1995. Dismantling the devide between indigenous and western knowledge. Journal: Development and Change.
Beers, C. S., Beers, J. W., & Smith, J. O. 2009. A Principal’s Guide to Literacy Instruction. New York: Guilford Press.
Bourdieu, Pierre. 1977. Outline of The Theory of Practice. Cambridge: Polity Press.
Clay, M. M. 2001. Change Over Time in Children’s Literacy Development. Portsmouth: Heinemann.
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar Dan Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Ellen, R., Parkes P., & Bicker A. 2000. Indigenous Environmental Knowledge and Its Transformation, Critical Antropological Perspectives. Newyork: Harwood Academic Publisher inprint part of Gordon and Breach Publishing Group.
Elliot, S.N et al. 2000. Educational psychology: Effective teaching, effective learning 3rd Edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.
Farozin, Muh. dan Fathiyah, Kartika Nur. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ferguson, B. Information Literacy. Tanpa Tahun. A Primer for Teachers, Librarians, And Other Informed People. www.bibliotech.us/ pdfs/InfoLit.pdf
Giddens, Anthony. 1979. Cultural Problems in Social Theory. London: Macmillan.
Hall G., & Patrinos H.A., 2012. Indigeneous Peoples, Poverty, and Development. Newyork: Cambridge University Press.
Kemendikbud. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
McGuire. W. J. 1961. Resistance to Persuasion Conferred by Active and Passive Prior Immunization. Journal of Abnormal and Social Psychology.
McGuire. W. J. 1962. Presistence of The Resistance to Persuasion Induced by Various Types of Prior Belief Defenses. Journal of Abnormal and Social Psychology.
Sihombing, Umberto. 2001. Masalah, Tantangan dan Peluang. Jakarta: CV Wirakarsa.
Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Unesco. 2003. The Prague Declaration. “Towards an Information Literate Society.”
Refbacks
- There are currently no refbacks.