MAKNA SIMBOL TARI NIMANG PADI DALAM UPACARA ADAT NAEK DANGO MASYARAKAT DAYAK KANAYANT

Imma Fretisari

Sari


Artikel ini mendeskripsikan simbol dan makna yang terdapat dalam gerak Tari Nimang Padi. Tujuan
artikel ini untuk mendeskripsikan simbol-simbol dan makna gerak pada Tari `Nimang Padi pada
Upacara Naek Dango. Peneliti menggunakan teori simbol, dan makna sebagai acuan. Dalam hal ini
metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi dan pendekatan ilmu
komposisi serta antropologi. Peneliti menyimpulkan bahwa pada Tari Nimang Padi hanya beberapa
gerakan saja yang mengandung unsur simbol dan makna. Jika dilihat secara keseluruhan barulah
tergambar makna simbolisasi yang terkandung pada gerak tersebut, yaitu simbolisasi dari
penghormatan dan rasa syukur kepada Jubata dan roh para Nenek Moyang, dengan disertai adanya
persembahan yang diberikan oleh masyarakatnya.

Kata Kunci


Makna simbol, Gerak, Tari Nimang Padi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah. (2008). Multikulturalisme dan

Problem Kebudayaan di Era Global. [24

September 2008]. [Online]. Tersedia:

http://puspekaverroes.org/2008/09/24/multikulturalism

e-dan-problem-kebudayaan-di-eraglobal/.[29 juni 2009]

Ajisman, dkk. (1999). Perubahan Nilai Upacara

Tradisional pada Masyarakat

Pendukungnya di Daerah Kalimantan Barat.

Pontianak: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Bagian Proyek Pengkajian dan

Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Propinsi

Kalimantan Barat.

Bachtiar. (1982). Simbol dalam Sistem Budaya

Masyarakat. Jakarta: Pustaka Jaya.

Dillistone. (2002). The Power of Syimbols (Daya

Kekuatan Simbol). Yogyakarta: Kanisius.

Hadi, S.Y. (2006). Sosiologi Tari. Yogyakarta:

Pustaka.

Holt, C. (2000). Melacak jejak Perkembangan

Seni di Indonesia. Bandung: MSPI

(Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia).

Liliweri, Alo. (2003). Makna Budaya dalam

Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta:

LKIS.

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda dari

Masa ke Masa. Bandung: P4ST (Pusat

Penulisan dan Pengembangan Pendidikan

Seni Tradisional) Universitas Pendidikan

Indonesia.

Saifudin, A.F. (2005). Antropologi Kontemporer

(Suatu Pengantar Kritis Mengenai

Paradigma). Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni. Bandung:

Penerbit ITB

Taum, Y.Y. (2009). Tradisi Fua Pah: Ritus dan

Mitos Agraris Masyarakat Dawan di Timor

[1 Juni 2009]. Dalam Wacana Nusantara.

[Online]. Tersedia:

http://www.wacananusantara.org/6/389/tradi

si-fua-pah:-ritus-dan-mitos-agraris-masyarakat-dawan-di-timor-1. [29 Juni

.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.