Cross Cultural Understanding: Model Pembelajaran Sosiologi sebagai Media Revitalisasi Kearifan Lokal Piil Pesenggiri

Camelia Arni Minandar

Abstract


Piil pesenggiri merupakan falsafah hidup dari Masyarakat Lampung yang telah menjadi salah satu kearifan lokal dari daerah tersebut. Karena telah menjadi salah satu kearifan lokal, tentu saja piil pesenggiri harus terus dilestarikan oleh Masyarakat Lampung. Mengingat dengan seiring cepatnya arus globalisasi menyebabkan kearifan lokal ini terus mengalami pergeseran, maka harus dilakukan upaya revitalisasi. Salah satu cara untuk melakukan revitalisasi piil pesenggiri ini adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang ada dalam kearifan lokal tersebut ke dalam proses pendidikan. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran cross cultural understanding yang mana dalam proses pembelajaran dengan metode tersebut mengandung nilai-nilai kehidupan dari piil pesenggiri. Artikel ini dibuat bertujuan untuk memberikan referensi bagi para pendidik khususnya di daerah Lampung agar dapat terus melestarikan nilai-nilai piil pesenggiri yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas.


Full Text:

PDF

References


Hill, N. E. (2010). Culturally-based worldviews, family processes, and family-school Understanding dalam Kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris. Jakarta: IKIP Muhammadiyah.

Basri, H. (2016). Kearifan Lokal Bisa Menyejukkan Lampung (Persprektif Komunikasi Lintas Budaya), 7(1), 63-70.

Bennet, J. M., Bennet, M. J., & Allen, W. (2003). Developing Intercultural Competence in The Language Classroom. Greenwich: Information Age Publishing.

Hidayat, D. (2014). Representasi Nemui-Nyimah sebagai Nilai-nilai Kearifan Lokal: Perspektif Public Relation Multikultur, 5(1), 1-118.

Irianto, S., & Margaretha, R. (2011). Piil Pesenggiri: Modal Budaya dan Strategi Identitas Ulun Lampung, 15(2), 140–150.

Mulyono, T., Rifanan, A., Multiati, S., dkk. (2017). Cross-Cultural Understanding dan Deradikalisasi Agama. Journal of Multidiciplinary Studies 1(1), 128-137.

Muzakki, A. (2017). Memperkenalkan Kembali Pendidikan Harmoni Berbasis Kearifan Lokal (Piil Pesenggiri) pada Masyarakat Adat Lampung, 30(3), 261-280.

Noer, T. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini, 2(1), 1- 18.

Pairulsyah. (2013). Kualitas Pelayanan Publik Samsat Lampung dalam Perspektif Budaya Piil Pesenggiri, 7(2), 168-180.

Rachman, T. (2017). Pola Integrasi dalam Masyarakat Majemuk (Studi Ketahanan Sosial di Kecamatan Kotagajah, Lampung, 4(2), 184-212.

Setyawan, C., Fathoni, M. (2017). Pengembangan Pembelajaran Kemahiran Berbicara Bahasa Arab Menggunakan Pendekatan Cross Cultural Understanding. Jurnal At-Ta’dib. 12(2), 162-184.

Sinaga, R. M (2014). Disertasi Revitalisasi Tradisi: Strategi Mengubah Stigma, 109-126.

Yusuf, H. (2010). Dimensi Aksiologis Filsafat Hidup Piil Pesenggiri dan Relevansinya terhadap

Pengembangan Kebudayaan Daerah Lampung, 20(3), 282-302.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v10i1.26009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License