MODERNISASI DAKWAH VIA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

Ganjar Eka Subakti

Abstract


Abstact

This research is motivated by the importance of preaching according to its era. Especially nowadays, as a survey conducted by APJII (2019) stated that internet users in 2019-2020 were 196.71 out of 269.91 people or about 73.3% of the Indonesian population. Likewise, the use of social media, especially Instagram, which is ranked 3rd in its use, is below YouTube and WhatsApp. Therefore, this study aims to determine the effectiveness and modernization of da'wah via social media Instagram. This research uses a descriptive analysis method using a qualitative approach. The rationale for using this method is because this research wants to know about existing phenomena and in natural conditions, not in controlled conditions, laboratories or experiments. In addition, because it is in accordance with the problem that is the focus of this study, namely a descriptive description of the modernization of da'wah through Instagram, the researchers used a qualitative approach by describing the data that the researchers obtained as a result of a study. Based on the research that has been done regarding the effectiveness of Da'wah via Instagram social media. The data found that the level of effectiveness is measured by the extent to which the object of da'wah understands the material presented. A total of 37% of respondents answered yes, and 61.1% responded maybe, and 1.9% of respondents answered no. In addition, it turns out that the level of attractiveness of content from da'wah also affects the effectiveness of da'wah via Instagram social media as many as 85.2% of respondents prefer the form of video content for da'wah. Although 51.9% of respondents still chose to attend da'wah in person, 35.2% of respondents answered that they decided to use other media such as Instagram, while the remaining 12.9% answered both.

Keyword: modernization, da'wah, instagram

 

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya berdakwah sesuai dengan zamannya. Apalagi pada masa sekarang sebagaimana survei yang dilakukan APJII (2019) menyatakan bahwa pengguna internet pada tahun 2019-2020 adalah sebanyak 196.71 dari 269.91 jiwa atau sekitar 73.3% dari populasi masyarakat Indonesia. Demikian juga penggunaan media sosial, khususnya instagram yang menduduki peringkat ke-3 dalam penggunaannya, berada di bawah youtube dan whatsapp. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serta modernisasi dakwah via media sosial instagram. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah karena penelitian ini ingin mengetahui tentang fenomena yang ada dan dalam kondisi yang alamiah, bukan dalam kondisi terkendali, laboratories atau eksperimen. Di samping itu, karena sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu gambaran deskriptif mengenai modernisasi dakwah melalui Instagram, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan data yang peneliti peroleh sebagai hasil suatu penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai efektivitas Dakwah via media sosial Instagram. Ditemukan data bahwa tingkat efektivitas ini diukur melalui sejauh mana objek dakwah memahami  materi yang disampaikan. Sebanyak 37% responden menjawab ya, dan 61,1% menjawab mungkin serta 1,9% responden menjawab tidak. Selain itu ternyata tingkat kemenarikan konten dari dakwah juga mempengaruhi efektivitas dari dakwah via media sosial Instagram ini sebanyak 85,2% responden lebih menyukai bentuk konten video untuk dakwah. Meskipun 51,9% responden masih memilih untuk menghadiri dakwah secara langsung, 35,2% responden menjawab memilih melalui media lain seperti Instagram, sedangkan sisa 12,9% menjawab keduanya.

Kata kunci: modernisasi, dakwah, instagram

References


APJII. (2019). Laporan Survei Internet APJII. Tersedia di: https://apjii.or.id/survei2019x/kirimlink. Diakses pada: 03 Maret 2021

Arifin, Rudi Dian (2020). Pengertian Instagram, sejarah, fungsi manfaat. Tersedia di: https://dianisa.com/pengertian-instagram/. Diakses pada: 2 Maret 2021

Atmoko Dwi, Bambang. (2012). Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita.

Basith, Abdul. (2013) Dakwah Cerdas di Era Modern. Jurnal Komunikasi Islam. Tersedia di: http://jki.uinsby.ac.id/index.php/jki/article/download/15/12. Diakses pada: 3 Maret 2021

Clinten, Bill. (2021). Pengguna Medsos di Indonesia Habiskan 25 Jam Per Bulan untuk Nonton YouTube. Tersedia di: https://tekno.kompas.com/read/2021/02/24/17020027/ pengguna-medsos-di-indonesia-habiskan-25-jam-per-bulan-untuk-nonton-youtube. Diakses pada 2 Maret 2021.

Ghazali, M. Bahri. (1997), Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu.

Jian. (2019). Inilah Perbedaan Khutbah Tabligh Dan Dakwah Secara Jelas.

Kafie, Jamaluddin. (1993). Psikologi Dakwah: Bidang Studi dan Bahan Acuan. Surabaya: Offset Indah.

KBBI (2021). KBBI Daring. Tersedia di: https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses pada: 2 Maret 2021

M, Quraish Shihab (1998). Membumikan Alquran. Mizan: Bandung

Mistar, Harian. (2020). 5 Manfaat Utama Media Sosial untuk Pelajar dan Mahasiswa. Tersedia di: https://www.mistar.id/edukasi/5-manfaat-utama-media-sosial-untuk-pelajar-dan-mahasiswa/. Diakses pada: 2 Maret 2021

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.

Natsir, M. (1978). Fiqhud Dakwah, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,

Poerwandari, Kristi, (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Fakultas Psikologi UI

Prawiro, M. (2020). Pengertian Media: Memahami Apa itu Media, Fungsi, dan Jenis-Jenis Media. Tersedia di: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-media.html. Diakses pada: 3 Maret 2021.

Sarwat, A. (2013). Dakwah, Tabligh, Khutbah dan Ceramah, Apa Bedanya?.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1982). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Tika, Moh Pabundu. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.

Tim Dosen PAI Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Departemen Pendidikan Umum.

Tim Dosen PAI Universitas Pendidikan Indonesia. (2017). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Departemen Pendidikan Umum.

Walgito, Bimo. (1999). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Wijaya, Finna Yunilia (2018) Daftak positif dan negatif instagram bagi remaja. tersedia di: https://www.kompasiana.com/finnayuniliawijaya3637/5b07c0f7cf01b47f 984c 22 32/dampak-positif-dan-negatif-instagram-bagi-remaja #:~: text=Instagram %20dapat %20digunakan%20untuk%20sarana,media%20belajar%20dan%20mencari%20pengetahuan. Diakses pada: 3 Maret 2021.

Winarso, Bambang (2015). Tersedia di: https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram. Diakses pada: 3 Maret 2021

Tersedia di: http://rumahfiqih.com/konsultasi-474-dakwah-tabligh-khutbah-dan-ceramah- apa-bedanya.html. Diakses pada: 3 Maret 2021.

Tersediadi : https://festivalkomputer.com/perbedaan-khutbah-tabligh-dakwah/ Diakses pada: 2 Maret 2021.




DOI: https://doi.org/10.17509/tk.v19i1.40790

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ganjar Eka Subakti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

The Jurnal TAKLIM: Jurnal Pendidikan Agama Islam is published by Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam (IPAI), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Copyright © 2024 Author.


INDEXED BY:
      
                

Jurnal Taklim Statcounter