Klasifikasi Kelas Tanah dan Indeks Kerentanan Seismik pada Lokasi Jaringan Sensor Seismik di Bali dan Nusa Tenggara
I Putu Dedy Pratama, Mario Charlos Rohi Koten
Abstract
Jaringan sensor seismik BMKG memiliki data sinyal yang merekan setiap getaran di wilayah setempat. Sensor seismik yang tersebar perlu dilakukan analisis klasifikasi kelas tanah dan indeks kerentanan seismik untuk mengetahui kondisi tanah sensor yang berpengaruh pada kualitas hasil analisis parameter gempabumi khususnya magnitudo lokal. Penulisan ini menggunakan data rekaman sinyal sensor seismik BMKG di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Data rekaman sinyal dianalisis dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan dan faktor amplifikasi. Hasil analisis HVSR selanjutnya digunakan untuk menghitung dan menentukan klasifikasi jenis tanah dan indeks kerentanan seismik. Dari 26 sinyal yang berhasil dianalisis menunjukan bahwa 18 sensor berada pada batuan keras, 5 sensor pada tanah keras, 1 sensor pada tanah medium, dan 2 sensor pada tanah lunak. Indeks kerentanan seismik tertinggi terdapat pada lokasi sensor DNP dengan nilai 25,328 dan terendah pada sensor RTBI dengan nilai 0,091. Sebagian besar lokasi sensor di wilayah Bali dan Nusa Tenggara berada pada batuan keras dan memiliki indeks kerentanan seismik yang rendah, sehingga jaringan sensor di wilayah ini dapat memberikan hasil magnitudo lokal yang baik.