Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Calon Guru IPA SD Melalui Model Pembelajaran FERA

D M Budiman, S Gumilar, R. Rizal

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penerapan model pembelajaran FERA dalam meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa calon guru IPA SD. Adapun tahapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran FERA terdiri dari empat tahap yaitui focus, explore, reflect, dan apply. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tingkat pertama di STKIP Sebelas April Sumedang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan desain Non-equivalent Control Group. Efektivitas perlakuan diperoleh dengan cara memberikan pretest dan posttest pada kedua kelas masing-masing sebanyak satu kali. Data hasil penelitian diolah dengan menganalisis N-gain, uji normalitas dan uji beda rata-rata dengan menggunakan Independent Samples T-Test dan Paired Samples T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan antara data pretest-posttest kemampuan kognitif berdasarkan Paired Samples T-Test dengan nilai signifikansi keduanya sebesar 0,000 (sig < 0.05). Selain itu, data posttest-posttest kemampuan kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol juga memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan beradasarkan Independent Samples T-Test dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model FERA pada kelas eksperimen lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa calon guru IPA SD dibandingkan dengan tanpa menggunakan model FERA pada kelas kontrol. Hal ini diperkuat dengan nilai N-gain, dimana pada kelas eksperimen (0,59) memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol (0,29).

Kata kunci: kemampuan kognitif, model pembelajaran FERA


References


Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Undang-undang Republik Indonesa Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

National Science Resources Center. (2008). What We Know About How People Learn. Jounal of Science Education. 2 (2), 19-32.

Sprague, S. (1995) “Beyond Explicit Standards for Science Education,” in Redesigning the Science Curriculum, Colorado Springs: BSCS.

Fraenkel, Jack R dan Wallen. (2008). How to Desain and Evaluate research in Education. New york: Mc Graw-Hill International Edition.

Hake, R.R. (1999). Interactive-engagement vs traditional methods: A six thousand student survey of mechanic test data for introductory physics courses. Journal of Physics. 66 (1): 64-74.

Hanuscin, D. L., & Lee, M. H. (2008). Using the learning cycle as a model for teaching the learning cycle to preservice elementary teachers. Journal of Elementary Science Education, 20(2), 51.




DOI: https://doi.org/10.17509/wapfi.v4i1.15769

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Wahana Pendidikan Fisika



The Journal Wahana Pendidikan Fisika http://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

The Journal WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika).

All rights reserverd. pISSN 2338-1027 eISSN 2685-4414

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)