STRATEGI PRAGMATIK TUTURAN PERINGATAN PELANGGARAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

Meisya Mustika Fajrin, Aceng Ruhendi Saifullah, Jatmika Nurhadi

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cara petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung ketika memperingati pelanggar lalu lintas melalui Area Traffic Control System (ATCS) lewat pengeras suara dan terhubung CCTV. Cara petugas menegur pelanggar terbilang kreatif sehingga menimbulkan gelak tawa dari pengendara lainnya. Hal ini menandakan bahwa bahasa dimanfaatkan petugas sebagai alat komunikasi dalam menginisiasi pelanggar yang semaksimal mungkin tidak menyinggung perasaan para pelanggar, tetapi tetap memberikan efek jera. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti tuturan petugas tersebut menggunakan kajian ilmu pragmatik dengan kerangka analisis tindak tutur (speech act) dan implikatur. Adapun metode penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik simak, catat, dan studi dokumentasi. Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut: (1) mengklasifikasi dan mendeskripsikan tuturan petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung ketika memperingati pelanggar lalu lintas berdasarkan jenis tuturan, (2) mendeskripsikan cara bertutur petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung ketika memperingati pelanggar lalu lintas, dan (3) mendeskripsikan efek perlokusi petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung ketika memperingati pelanggar lalu lintas terhadap pelanggar lalu lintas. Dari 24 data tuturan petugas Dishub Kota Bandung ketika memperingati pelanggar lalu lintas menghasilkan tiga bentuk tindak tutur, yaitu tidak tutur direktif, asertif, dan ekspresif dengan verba performatif yang berbeda. Jenis implikatur dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tuturan dengan implikatur (1) konvensional, (2) nonkonvensional, serta (3) konvensional dan nonkonvensional. Adapun fungsi tuturannya sama, yaitu untuk memerintah, meskipun dalam penyampaian maknanya dilakukan secara tersurat dan tersirat. Selain itu, efek perlokusi tuturan petugas terbagi menjadi tujuh macam tingkah laku yang berbeda sebagai respons dari para pelanggar.


Full Text:

PDF

References


Brown, G. & Yule, G. (1996). Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Darwis, A. (2019). Tindak Tutur Direktif Guru di Lingkungan SMP Negeri 19 Palu: Kajian Pragmatik. Jurnal Bahasa

Dan Sastra 4 (2) Tahun 2019 Universitas Tadulako. 21-22.

Leech, G. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Lubis, H.H. (1991). Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Moleong, J.L. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pringgawidagda, S. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Rahardi, R.K. (1999). Imperatif dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Humaniora 11 (2), Yogyakarta: FIB UGM. 19-23 Sari, N.W.E. (2012). Analisis Deskriptif Retorika Interpersonal Pragmatik pada Tuturan Direktif Guru dan Siswa

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IX SMAN 1 Kediri. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha,

(1), 3.

Searle, J.R. (1969). Speech Act: An Essay on the Philosophy of Language. New York: Cambridge University Press. Setiyanto, E. (2019). Humor dalam Rambu Lalu Lintas. Seminar Nasional Kebahasaan dan Kesastraan, 46 (2), 99. Sudaryat, Y. (2009). Makna dalam Wacana: Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung: CV Yrama Widya. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Yule, G. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.