KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DALAM CERPEN PEMBELAAN BAH BELA KARYA MOH. WAN ANWAR

Asep Muhyidin

Abstract


Abstrak

 

Kohesi Gramatikal Pengacuan dalam Cerpen Pembelaan Bah Bela karya Moh. Anwar. Dipandang sebagai proses komunikasi antara penyapa dan pesapa dalam peristiwa komonukasi secara lisan, sedangkan dalam komunikasi secara tertulis, wacana terlihat sebagai hasil dari pengungkapan ide/gagasan penyapa. Wacana yang padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau struktur lahir bersifat kohesif dan dilihat dari segihubungan makna atau struktur batinnya bersifat koheren. Wacana dikatakan utuh apabila kalimat-kalimat dalam wacana itu mendukung satu topik yang sedang dibicarakan, sedangkan wacana dikatakan padu apabila kalimatkalimatnya disusun secara teratur dan sistematis, sehingga menunjukan keruntutan ide yang diungkapkan melalui penada kekohesian. Cerpen dipilih sebagai objek kajian dikarenakan bentuk cerpen ringkas namun tetap menuntut tingkat kohesi dan koherensi yang tinggi agar tetap berupa satu wacana utuh. Oleh karena itu, cerpen berjudul Pembelaan Bah Bela diteliti karena cerpen ini merupakan salah satu karya terbaik dari Moh. Wan Anwar yang ceritanya berisi budaya jawara dalam masyarakat Banten. Analisis teks dalam penelitian ini akan menggunakan seluruh kalimat yang ada pada wacana cerpen tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil analisis yang lebih nyata karena masalah kohesi dan konteks situasi menyangkut masalah ketergantungan unsur-unsur dalam wacana.

Kata kunci: Kohesi gramatikal pengacuan, wacana, analisis teks, cerpen.

 

Abstract

 

Referent Cohesion in Pembelaan Bah Bela a Short Story by Moh. Anwar. From the prespective of oral communication discourse is understood as a communication process between an addresser and an addressee. From written communication perspective, on the other hand, discourse is thought as the expression of the addresser. An integrated discourse is the one that is cohesive and coherent. It is complete when the sentenses constituting it support the topic, and integrated when the sentences are systematic and well-structured. Well structured idea is indicated by the use of cohesive devices. A short story has been chosen to investigate as it is short yet requires a high level of cohesion and coherence to allow it to be a complete reading. This article investigate “Pembelaan Bah Bela” one of best short stories by Moh. Wan Anwar. It tells about a Jawara culture in Banten. All the sentences in the short stories are analyzed. The investigation serves to show how cohesive devices work to construct a discourse

Keywords: referent cohesion, text analysis, short story


Keywords


referent cohesion, text analysis, short story

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v12i2.3704

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Asep Muhyidin



    p-ISSN 1412-0712  |  e-ISSN 2527-8312

Lisensi Creative Commons

JPBS is published by:

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (Faculty of Language and Literature Education), Universitas Pendidikan Indonesia,

in cooperation with

TEFLIN, and APPBIPA

View My Stats