PENDEKATAN LINGUISTIK SINKRONIS DAN DIAKRONIS PADA BEBERAPA DIALEK MELAYU: PEMIKIRAN KRITIS ATAS SEJARAH BAHASA MELAYU

Restu Sukesti

Abstract


Abstrak

Perdebatan tentang asal usul bahasa Indonesia masih terus berlangsung. Untuk membuktikan pendapat mana yang paling tepat, haruslah dibuktikan secara ilmiah akademik. Untuk menjawab masalah itu, tulisan ini berupaya untuk menganalisis asal bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia secara linguistik. Caranya ialah membandingkan bahasa Indonesia dengan dialek Malayu Menado dan Melayu Ambon, yang dianalisis secara sinkronis dan diakronis. Dalam penganalisisan itu digunakan metode distribusional dengan membandingkan bahasa Indonesia dengan dialek Melayu Menado dan dialek Melayu Ambon. Hal yang diperbandingkan dalam domain sinkronis ialah aspek fonologis, morfologis, dan sintaktis; dalam domain diakronis ialah aspek linguistik dan aspek ekstralinguistik. Hasil yang diperoleh ialah bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia bukan merupakan dialek Melayu. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat jati diri bahasa Indonesia, baik dari segi linguistik maupun politik.

Kata-kata kunci : sinkronis, diakronis, dialek, pijin, kreol

 

Abstract

The debate about the origin of Indonesian is still ongoing. To prove the most appropriate statement, the statement must be tested academic scientifically. To answer that problem, this paper seeks to analyze the origin of the Malay language that becomes the forerunner Indonesian language linguistically. The analysis is carried out by comparing Indonesian language with Manado Malay dialect and Malay Ambon, which is analyzed synchronically and diachronically. In analyzing that problem, the distributional method is used to compare the Indonesian with Manado Malay dialect and Ambonese Malay dialect. The comparability in synchronous domain is phonological, morphological, and syntactic aspects; in diachronic domain linguistic and extra-linguistic aspects are compared. The results obtained is Malay language becomes the forerunner of Indonesian and it is not a Malay dialect. Thus, the results of this study are expected to strengthen Indonesian language identity, both in terms of linguistic and political aspect.

Keywords: Synchronic, diachronic, dialect, pidgin, creole

Full Text:

PDF

References


Alisyahbana, S. T.(1975). Layar Terkembang (cetakan I, 1937). Jakarta: Balai Pustaka.

--------------------. (1978). Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. (cetakan I, 1957). Jakarta: PT Dian Rakyat.

Alwasilah, A. C. (1985). Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Brakel, L.F. (eds).(1975). Hikayat Muhammad. Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- ed Volkenkunde, The Hague-Martinus Nijhoff.

Chambert-Loir, H. (ed). (2009). Hikayat Nahkoda Asik. Masup Jakarta, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

Chaer, A., & Agusta, L. (1985). Sosiolinguistik (Perkenalan Awal). Jakarta: Rineka Cipta.

Crystal, D.(1992). The Cambrigde Encyclopedia of Language. London: Cambrigde University Press.

Dardjowidjojo, S.(ed). 1996. Bahasa Nasional Kita. Bandung: Penerbit ITB.

Fasold, R. (1990). Sociolinguistics of Language. Cambridge : Basil Blackwell.

Haji Salleh, S.H. (1992). Bustan al-Salatin. Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementrian Pendidikan Malaysia, Kuala Lumpur.

Kridalaksana, H. (1991). Masa lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius.

Mahsun, M.S. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Poedjosoedarmo, S. (1978). “Interferensi dan integrasi dalam situasi keanekabahasaan”. Pengajaran Bahasa dan Sastra Th. IV, No. 2: 21—43.

Rona. (1999). “Identifikasi Bahasa Melayu Ambon”. Makalah. Disajikan dalam Perkuliahan Dialektologi, Program Pascasarjana S2, Universitas Gadjah Mada).

Rusli, M. (1965). Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai). (cetakan ke-11). Jakarta: Balai Pustak

Suhardi, B., et al. (1995). Teori dan Metode Sosiolinguistik. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Todd, L.(1974). Pidgins and Creoles. London: Routledge.

Wardhaugh, R. (1986). An Introduction to Sociolinguistics. Cambridge: Basil Blackwell.




DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i1.798

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



    p-ISSN 1412-0712  |  e-ISSN 2527-8312

Lisensi Creative Commons

JPBS is published by:

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (Faculty of Language and Literature Education), Universitas Pendidikan Indonesia,

in cooperation with

TEFLIN, and APPBIPA

View My Stats