Pendekatan Kritik Seni Terhadap Pameran Marakayangan Drawing Sebagai Perayaan Bulan Menggambar Nasional

Abstract

Menggambar merupakan kegiatan membentuk imajinasi dengan
menggunakan berbagai teknik dan alat. Menggambar juga bisa
memiliki arti tertentu yang dilihat dari tanda-tanda yang diolah dan
digoreskan oleh alat gambar pada suatu permukaan tertentu.
Menggambar dapat dilakukan oleh siapapun dan dari kalangan
manapun dan dapat menjadi menjadi media bagi seseorang untuk
berbagi imajinasi, ide, dan gagasan dengan orang lain melalui bentuk
visual yang nyata. Bersama kurang lebih 250 komunitas dari
berbagai kota di Indonesia, Forum Drawing Indonesia (FDI)
mengajak komunitas- komunitas ini untuk membuat acara tahunan
yang disebut Bulan Menggambar Nasional yang jatuh pada bulan
Mei. Institut Drawing Bandung (IDB) yang merupakan salah satu
wadah seniman di Bandung ini juga tidak ketinggalan dalam
menyambut acara ini. Bersama Komunitas Drawing Garis Hitam, IDB
mengadakan sebuah pameran yang berjudul Marakayangan
Drawing. Pameran ini menjadikan jurig yang ada disekitar jalan Asia
Afrika sebagai objek utama karya-karyanya. Kegiatan yang bertajuk
flash mob ini berhasil menarik perhatian para seniman maupun
khalayak umum untuk ikut andil dalam meramaikan kegiatan ini.
Disini penulis mencoba untuk meneliti pameran ini melalui
pendekatan kritikseni untuk melihat apakah pameran ini berhasil
dieksekusi dengan baik atau tidak. Namun penulis menduga bahwa
pameran ini akan menjadi pameran yang cukup diantisipasi baik oleh
para seniman maupun khalayak umum.