Tradisi Merantau Masyarakat Minang dalam Lagu Kelok Ampek Puluah Ampek
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tradisi merantau masyarakat Minang untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Akivitas tersebut menjadi inspirasi penciptaan lagu berbahasa Minang, Kelok Ampek Puluah Ampek yang sering dinyanyikan oleh masyarakat Minang di perantauannya. Artikel ini mendeskripsikan struktur teks dan fungsi lagu tersebut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur teks memiliki formula formulaik sehingga mudah untuk diingat. Fungsi lagu tersebut yaitu sebagai sistem proyeksi mengenai tradisi merantau yang di satu sisi dianggap sebagai peluang memperoleh kehidupan yang lebih baik sekaligus keharuan yang harus dijalani karena berpisah dengan sanak saudara dan kampung halaman. Selain sebagai sistem proyeksi, lagu ini pun berfungsi sebagai penglipur lara para perantau terhadap rasa rindu kepada sanak saudara dan kampung halaman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, N. (2016). Pemakaian Repetisi dalam Syair Lagu Minang pada Dua Album Boy Shandy. Universitas Muhammadiyah Malang.
Amelia, A. A. (2020). Kesetiaan Terhadap Mandeh dan Kampung Halaman Masyarakat Minang dalam Lagu Berbahasa Minang: Kajian Tradisi Lisan [Universitas Pendidikan Indonesia]. http://repository.upi.edu/53564/
Aprial, D. (2020). Tradisi Merantau pada Masyarakat Minang Kabau dalam Perspektif Teori Motivasi Abraham Masslow. Ibriez: Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 5(2), 229–240.
Ariyani, N. I. (2013). Strategi Adaptasi Orang Minang Terhadap Bahasa, Makanan, Dan Norma Masyarakat Jawa. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 26–37. https://doi.org/10.15294/komunitas.v5i1.2369
Atmazaki. (1990). Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Angkasa Raya.
Bascom, W. R. (1954). Four Functions of Folklore. The Journal of American Folklore, 67(266), 333–349.
Bungin, B. (2017). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Edisi Kedua). Kencana.
Bungo, N., & Hussin, N. (2011). Merantau ke Kuala Lumpur : Tradisi merantau dan berdagang masyarakat Minang Migration to Kuala Lumpur : The Minangkabau cultural tradition of out-. Geografia : Malaysian Journal of Society and Space 7, 7(Social and Spatial Challenes of Malaysian Development), 116–131.
Cecioria, N. (2011). Unsur-unsur Magis dalam Lirik Lagu Minangkabau. Universitas Andalas.
Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Grafiti Pers.
Desyandri; Dardiri, Achmad; Astuti, K. S. (2015). Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang untuk Membangun Karakter Peserta Didik: Analisis Hermeneutik. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 3(2), 126–141.
Desyandri, D. (2016). INTERPRETASI NILAI-NILAI EDUKATIF LAGU KAMBANGLAH BUNGO UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK (Suatu Analisis Hermeneutik). Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 17(1), 37. https://doi.org/10.24036/komposisi.v17i1.7418
Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. HISKI Jawa Timur.
Jufrizal. (2006). Pentopikalan dalam Bahasa Minangkabau dan Kaitannya dengan Upaya Pembinaan Sosial-Budaya Masyarakat Minangkabau.
Juliastuti, R. (2017). Struktur dan Fungsi Pasambahan Mampasandingan Anak Daro jo Marapulai di Kenagarian Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Padang.
Kasih, M. S. (2000). Sistem Sapaan dalam Bahasa Minangkabau: Suatu Tinjauan Sosiolinguistik [Universiti Putra Malaysia]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3624763/pdf/nihms412728.pdf
Kassim, F. (2018). Tradisi “ Merantau ” Masyarakat Melayu Berdasarkan Puisi Tradisional ( Pantun ). Jurnal Perspektif, 1(1), 123–135. Kemdikbud.go.id. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Daring). https://kbbi.kemdikbud.go.id
Lord, A. (1971). Singer of Tales. Harvard University Press.
Maestro, E. (2015). Kearifan Lokal dalam Lagu Ayam Den Lapeh Garapan Orkes Gumarang. Universitas Negeri Padang.
Marta, S. (2014). Konstruksi Makna Budaya Merantau di Kalangan Mahasiswa Perantau. Jurnal Kajian Komunikasi, 2(1), 27. https://doi.org/10.24198/jkk.v2i1.6048
Meigalia, E., & Satria Putra, Y. (2018). Rekaman Bencana di Sumatera Barat dalam Lirik Lagu Minang Modern. 14(2), 854–817.
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo : Cakra Books.
Ong, W. J. (2002). Orality and Literacy: The Technologizing of the Word. Routledge.
Pradopo, R. D. (2014). Pengkajian Puisi. Gajah Mada University Press.
DOI: https://doi.org/10.17509/artikulasi.v2i2.68497
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.