Penggunaan Bahasa Sarkasme di dalam Media Sosial

Anetha Selly Noormufidah, Dzikra Chairiyah, Ahmad Zaki Fathunnurolloh, Kadita Rachma Rosdiana Koswara, Bumi Banyu Wibisena

Abstract


Bahasa sarkasme merupakan bentuk bahasa yang mengandung ejekan atau cemoohan yang dituangkan baik secara tulisan, foto, ataupun video. Banyaknya pengguna yang menggunakan bahasa sarkasme dalam berkomentar menunjukkan bahwa penggunaan bahasa sarkasme di media sosial sangat tinggi, sehingga menyebabkan pelanggaran prinsip kesopanan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa sarkasme di media sosial ini mencerminkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia merupakan penutur bahasa yang berbudaya kurang baik, tidak berkarakter baik, dan tidak menjunjung tinggi etika kesantunan dalam berbahasa. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang penggunaan bahasa sarkasme di media sosial dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.


Keywords


Media Sosial, Sarkasme, Bahasa di Media Sosial, Etika Kesantunan Berbahasa, Komunikasi Digital.

Full Text:

PDF

References


Bryant, G. A., & Fox Tree, J. E. (2002). Mengenali ironi verbal dalam ucapan spontan. Metaphor and Symbol, 17(2), 99-119.

Colston, H. L., & Keller, J. (1998). Bagaimana pembicara menggunakan ironi? Jurnal of Memory and Language, 38(2), 203-224.

Damayanti, W., Widawati, R., Triadi, R. B., Rozak, R. W. A., & Hamidah, S. (2021). The Characteristics of Meme in Social Media: Case Study 2019 Presidential Election in Indonesia. 512(Icoflex 2019), 172–177. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201230.033

Dynel, M. (2016). Antara niat: Studi berbasis korpus tentang tindak tutur ironi. Jurnal Pragmatik, 98, 37-51.

Grice, H. P. (1989). Studi dalam Cara Berbicara. Penerbit Universitas Harvard.

JPIS ( Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial ). (2022). 31(2), 169–182.

Kreuz, R. J., & Glucksberg, S. (1989). Bagaimana menjadi sarkastik: Teori pengingat echonic terhadap ironi verbal. Jurnal of Experimental Psychology: General, 118(4), 374-386.

Liah, A. N., Maulana, F. S., Aulia, G. N., Syahira, S., & Nurhaliza, S. (2023). Asyifa+Nurul+Liah. 2(1), 68–73.

Moyer, M. L., & Zanibbi, M. (2015). Deteksi sarkasme online: Pendekatan berbasis korpus. Prosiding Pertemuan Tahunan ke-53 dari Asosiasi Linguistik Komputasional dan Konferensi Bersama Internasional ke-7 tentang Pemrosesan Bahasa Alami (Vol. 2, hlm. 757-762).

Saadillah, A., Haryudi, A., Reskiawan, M., & Amanah, A. I. (2023). Penggunaan Bahasa Sarkasme Netizen di Media Sosial. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 9(2), 1437-1447.

Voyer, B. G., & Voyer, S. D. (2014). Perbedaan gender dalam prestasi sekolah: Meta-analisis. Psychological Bulletin, 140(4), 1174-1204.

Wallace, S. A. (2017). Sarkasme atau serius? Memahami efek sarkasme terhadap persepsi kompetensi dan pengaruh. Management Communication Quarterly, 31(3), 427-455.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.