Representasi Kota Yogyakarta dalam Lirik Lagu: Kajian Semiotika Roland Barthes
Abstract
Lirik lagu dapat berfungsi sebagai media untuk merepresentasikan suatu wilayah seperti Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Kota Yogyakarta direpresentasikan dalam dua lirik lagu yakni Yogyakarta oleh KLA Project dan Sesuatu di Jogja oleh Adhitia Sofyan dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes sebagai alat analisis. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif yang memanfaatkan data tekstual berupa lirik lagu. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dan observasi serta dianalisis berdasarkan analisis makna konotasi dan denotasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua lirik lagu tersebut tidak hanya menggambarkan Kota Yogyakarta sebagai lokasi geografis tetapi juga sebagai simbol emosional dan budaya yang kaya. Hal tersebut mencerminkan kenangan, kebudayaan, dan daya tarik kota tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, W. I., Suparto, D., & Florina, I. D. (2024). Analisis Semiotika Makna Kerinduan pada Lirik Lagu “Gala Bunga Matahari” Karya Sal Priadi. EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies, 4(2), 1256–1269.
An’amta, D. A. A., & Azkia, L. (2022). Analisis Lirik Lagu Jogja Hip Hop Foundation (Jhf) Sebagai Salah Satu Media Gerakan Sosial.
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 1(2), 76–85.
Gonçalves, K., & Milani, T. M. (2022). Street art/art in the street–semiotics, politics, economy. In Social Semiotics (Vol. 32, Issue 4, pp. 425–443). Taylor & Francis.
Jatmiko, D. (2021). Kenakalan Remaja Klithih yang Mengarah pada Konflik Sosial dan Kekerasan di Yogyakarta. Jurnal Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(2), 129–150.
Larasati, A. K. P. (2024). Analisis Semiotika Makna Surga dalam Lirik Lagu dan Film Surga yang Tak Dirindukan. Maximal Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya Dan Pendidikan, 1(5), 240–255.
Macaryus, S., & Wicaksono, Y. P. (2019). Lagu “Jogja Istimewa”: Representasi Identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Widyaparwa, 47(2), 193–206.
Nirmala, I. (2017). Hidden Culture in Different Conceptual Meaning of Indonesian Popular Food among Javanese People in Java Island. ETNOLINGUAL, 1(1), 31–40.
Nugroho, S. P. (2023). Wisata Gastronomi Makanan Tradisional Yogyakarta melalui Storynomic. Media Wisata, 21(2), 340–359.
Nurdin, M. T. S. (2023). Analisis Semiotik Makna Perjuangan Seorang Ibu Dalam Lagu Dawai (Air Mata Di Ujung Sajadah). Fonologi: Jurnal Ilmuan Bahasa Dan Sastra Inggris, 1(3), 20–35.
Partarakis, N., Kaplanidi, D., Doulgeraki, P., Karuzaki, E., Petraki, A., Metilli, D., Bartalesi, V., Adami, I., Meghini, C., & Zabulis, X. (2021). Representation and presentation of culinary tradition as cultural heritage. Heritage, 4(2), 612–640.
Purnomo, B. S., & Prasetyaningrum, P. T. (2021). Penerapan Data Mining Dalam Mengelompokkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Yogyakarta Menggunakan Metode K-Means. Journal of Computer Science and Technology (JCS-TECH), 1(1), 27–32.
Rueschkamp, J. M. G., Kuppens, P., Riediger, M., Blanke, E. S., & Brose, A. (2020). Higher well-being is related to reduced affective reactivity to positive events in daily life. Emotion, 20(3), 376–390.
Rusli, A. Bin. (2017). MUSLIM JOGYA: PASAR, KERJA & GAYA HIDUP. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 1(1), 114–130.
Salsabillah, S. A., Yarno, Y., & Hermoyo, R. P. (2024). Romantisme Russel Noyes dalam Album Lagu Fabula karya Mahalini. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(2), 2144–2156.
Santosa, K. I. M. R., Frisiska, F., Farrah, F., Indrayanti, S., & Hapsari, W. K. (2024). Akulturasi Budaya pada Corak Bangsal Mandalasana dalam Objek Wisata Keraton Yogyakarta. Bulletin of Community Engagement, 4(1), 19–31.
Saras, T. (2023). Terapi Musik: Harmoni Jiwa dan Tubuh melalui Getaran Bunyi. Semarang: Tiram Media.
Sari, R. P. K., & Yarsama, K. (2023). REPRESENTASI KESEDIHAN DALAM LIRIK LAGU KARYA N-BUNA: KAJIAN DIKSI DAN GAYA BAHASA.
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 11(2), 325–342.
Sarifah, R. N. (2023). ROMANTISASI KOTA JOGJA DALAM LAGU SESUATU DI JOGJA KARYA ADHITIA SOFYAN DENGAN PUISI JOGJA YANG ISTIMEWA KARYA AHMAD ZUBEIR RANGKUTI. Bestari: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia Serta Pengajarannya, 1(3), 241–251.
Sarmauli, S., & Pransinartha, P. (2022). Enkulturasi Nilai-nilai Kristiani dalam Tradisi Batak melalui Lagu “Nunga Loja Daginghon” sebagai Bentuk Pendidikan Spiritual dalam Keluarga. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 4(1), 1–17.
Simões, A. V. (2023). Street Art in Aveiro: City Walls as Dialogic Spaces of Collective Memories and Identity. Societies, 13(3), 54.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susilawati, S. (2024). Makna Ketuhanan dalam Lirik Lagu “Kasur Tidur” Karya Idgitaf. Literature Research Journal, 2(1), 54–63.
Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36–44.
Wahid, H. A. (2024). Roland Barthes Semiotic Analysis Of The Meaning Of Independence In The Song" Ain’t Fun" By Paramore. Digicommtive: Jurnal of Communication Creative Studies, and Digital Culture, 2(2), 90–101.
Wibowo, N. (2024). Visualization of Traditional Urban Culture in the Lyrics of the Song “Sesuatu di Jogja” by Adhitya Sofyan. Medkom: Jurnal Media Dan Komunikasi, 4(2), 111–123.
Wijayanti, A. (2020). Wisata Kuliner Sebagai Strategi Penguatan Pariwisata di Kota Yogyakarta, Indonesia. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 11(1), 74–82.
Yan, S., & Ming, F. (2015). Reinterpreting some key concepts in Barthes theory. Journal of Media and Communication Studies, 7(3), 59–66.
DOI: https://doi.org/10.17509/artikulasi.v4i2.73244
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.