Evaluasi Program Teaching Factory Menggunakan Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)

Abstract

Tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor industri serta angka pengangguran terbuka di Indonesia yang mencapai 5,32% dari total angkatan kerja menunjukkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih tergolong rendah dan memerlukan perhatian serius. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) mendorong pelaksanaan program teaching factory sebagai salah satu strategi inovatif dalam meningkatkan kompetensi siswa agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dunia industri yang dinamis dan kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program teaching factory pada kompetensi keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur di SMK Negeri 52 Jakarta dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran dengan metode evaluatif. Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen kuesioner, wawancara mendalam, observasi langsung di lapangan, serta studi dokumentasi yang relevan. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif naratif untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan mendalam terkait implementasi program. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada seluruh aspek evaluasi, sebagian besar indikator telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Namun demikian, masih diperlukan beberapa perbaikan seperti pelibatan ahli pendidikan dalam penyusunan dokumen kurikulum, penyempurnaan dokumen pembelajaran seperti MoU dan jobsheet, serta peningkatan penyaluran kerja dan pembinaan berkelanjutan bagi lulusan. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk optimalisasi pelaksanaan teaching factory agar mampu mencetak lulusan yang benar-benar siap kerja dan adaptif terhadap perubahan dunia industri.