PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT PELONTAR BOLA TENIS LAPANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER

Hazrina Amni, Yati Ruhayati, Kuston Sultoni

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk membuat software dan hardware alat pelontar bola tenis lapangan berbasis microcontroller. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and Development (R&D). Alat yang dibuat menggunakan rangkaian elektronika berbasis microcontroller, alat ini menggunakan aplikasi bluetooth switch 3.0 yang telah diprogram bersama dengan microcontroller. Alat ini menggunakan 4 motor DC, diantaranya 2 motor utama berfungsi sebagai kecepatan dan 2 motor lainnya berfungsi sebagai penggeraknya. Alat ini bekerja secara otomatis ketika pelaksanaan latihan dimulai dengan ditandai klik tombol on maka alat ini akan langsung berfungsi sebagai alat pelontar bola, tanpa harus berkoneksi terlebih dahulu ke bluetooth switch 3.0. Tapi jika tidak berkoneksi maka alat akan berfungsi hanya dengan satu arah lontaran dan satu kecepatan. Maka dari itu dengan adanya bluetooth switch 3.0 yang digunakan pada alat ini, berbagai mode bisa kita pilih sesui dengan kebutuhan penggunanya. Mode yang terdapat pada alat ini yaitu atas, bawah, kiri, kanan, easy, medium, hard, random, on dan off. Setelah diujicobakan bahwa hasil lontaran bola konsisten dan memiliki standar deviasi yang normal, namun dilihat dari data jarak lontaran bola terlihat perbedaan hasil lontaran yang tidak konsisten. Hal ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi jarak itu sendiri yaitu dilihat dari jenis bola dan struktur bola.


Kata Kunci


Pelontar Bola Tenis Lapangan, Microcontroller, Bluetooth Switch 3.0, Motor DC, Software, Hardware

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Brown, Jim. (2002). Tenis Tingkat Pemula. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Brown, Jim. (2001). Tenis Tingkat Pemula. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Baiget E., (2014). “On-court endurance and performance testing in competitive male tennis players. Journal of Strength Conditioning and Research”

Carboch J., Suss V., Kocib T. (2014) “Ball machine usage in tennis: movement initiation and swing timing while returning balls from a ball machine and from a real server. Journal of Sports Science and Medicine”.

Eliezer, Geovanni. (2014). “Electronics Microcontroller, Theory”. [online].

http://www.geyosoft.com/2014/merancang-driver-motor-dc

Fargeas-Gluck M.A., Leger L.A. (2012) “Comparison of two aerobic field tests in young tennis players.Journal of Strength Conditioning and Research”.

J Sports Sci Med. (2016). Accuracy and Reliability of a New Tennis Ball Machine. [online]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4879439/

Purwandono (2012). “Pengaruh Latihan Volley Bola Diumpan Dengan Metode Two Ball Volley Dan Circle Volley Terhadap Kemampuan Pukulan Volley Tenis Pada Petenis Putra Klub Phapros Semarang”.

Sugiyono (2011) Metode Penelitian “Researh and Development”.

Smekal G., (2000) “Comparison of laboratory and "on-court" endurance testing in tennis. International Journal of Sports Medicine”.

Tennis ball machine DIY - part 1. (2013). [online]. Diakses dari :

http://www.google.com

Tennis ball machine DIY - part 2. (2014). [online]. Diakses dari :

http://www.google.com

Yudha, Badruzaman. (2014). Modul Mata Kuliah Pembelajaran Tenis.

Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.17509/jtikor.v2i1.4957

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##