PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH DAN ATLET TAEKWONDO

Pahmi Hapilan, Nurlan Kusmaedi, Mustika Fitri

Sari


Penelitian ini merupakan penelitian tentang perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan tingkat kecemasan atlet pada cabang olahraga taekwondo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pelatih, gambaran tingkat kecemasan atlet dan perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif deskriptif komparatif. Sampel penelitian yang digunakan menggunakan teknik ukuran sampel Krecjie dan Morgan yaitu 14 sampel pelatih dan atlet. Competitive State Anxiety Inventory-2 adalah Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan pelatih dan atlet yaitu menggunakan angket atau kuisioner. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data nilai yang diperoleh untuk tingkat kecemasan pelatih yaitu 69.73 sedangkan tingkat kecemasan atlet berada pada nilai 62.07. artinya dengan melihat peresentase tingkat kecemasan pelatih dan atlet menurut Penilaian Acuan Norma berada pada tingkat sedang. Nilai t dengan Equalty Variance Assumed = 0.219 dengan sig. (probabilitas)= 0.643 maka dari itu peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : t = 0.219, p = 0.634 > 0.05, maka H0 diterima. Hasil dari penelitian ini tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan atlet pada cabang olahraga taekwondo dan klasifikasi kecemasan yang dialami oleh pelatih dan atlet yaitu terdapat pada tingkat kecemasan sedang


Kata Kunci


Kecemasan, Pelatih, Atlet, Taekwondo

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Amin, N. (2013). Pengertian Kecemasan Menurut Para Ahli. [Online]. Diakses dari http://www.nuraminsaleh.com/2013/01/pengertian-kecemasan-menurut-para-ahli.html.

Awaludin. (2014). Kyorugi dalam Taekwondo. [Online]. Diakses dari http://satriataekwondopurwokerto.blogspot.co.id/2014/09/kyorugi-dalam-taekwondo_11.html.

Breges, R. (2011). Prosedur Penelitian. [Online]. Diakses dari http://riko-breges.blogspot.co.id/2011/08/prosedur-penelitian_08.html

Camil, A. dkk. (2016). The comparasion of anxiety level between male and female athletes in amateur teams. Journal Series Physical Education & Sport Science. Vol. 2 : H. 280-284.

Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Kenpro. (2016). Krecjie dan Morgan Sample Size Table. [Online]. Diakses dari http://www.kenpro.org/sample-size-determination-using-krejcie-and-morgan-table

Riadi, M. (2012). Teori Kecemasan. [Online]. Diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-kecemasan.html

Rachman, s. (2013). Anxiety. Canada : Psychology Press

Safari. (2013). Penilaian Acuan Norma. [Online]. Diakses dari https://safarimath.files.wordpress.com/2014/01/

Singgih, S. (2003). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: PT Elex Koputindo Kelompok Gramedia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumadinata, N. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Suryadi, Vincentius Yoyok. (2008).The book of WTF Poomsae Competition Edisi Indonesia.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tirtawirya, Devi. (2005). Perkembangan dan Peranan Taekwondo Pembinaan Manusia Indonesia. Jurnal Olahrga Prestasi. No 1. Vol 2 : H. 195-211

Universitas Pendidikan Indonesia. (2015). Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI Tahun Akademik 2015. Bandung: UPI

Weinberg, R.S. & Gould, D. (1995). Foundation of Sport and Exercise Psychology. Human Kinetics, Champaign

Widodo, L. (2013). Cara Menghitung Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS. [Online]. Diakses dari http://dodosampit.blogspot.co.id/2013/04/cara-menghitung-uji-validitas-dan-uji.html




DOI: https://doi.org/10.17509/jtikor.v2i1.5329

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##