VALUE TARI SIGALE-GALE DALAM MENINGKATKAN WISATA BUDAYA DI DESA TOMOK KABUPATEN SAMOSIR

Rian Andriani, Erlangga Brahmanto, Beatrix C.C Simamora Purba

Abstract


ABSTRAK

Tari Sigale-gale merupakan tarian sebuah patung kayu yang digerakkan oleh manusia dengan diiringi alunan musik khas Batak. Tari Sigale-gale sempat menjadi icon pada acara Festival Danau Toba tahun 2013. Adanya pergeseran nilai tari Sigale-gale dikarenakan perubahan cara penyuguhan tari Sigale-gale tersebut dengan memutar kaset yang sebelumnya selalu diiringi alunan alat-alat musik khas Batak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui esensi dan nilai yang terkandung dari tari Sigale-gale dalam meningkatkan wisata budaya di Desa Tomok Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Tari Sigale-gale merupakan suatu pertunjukan yang menceritakan tradisi suku Batak Toba pada zaman dahulu. Prosesinya sejak dahulu hingga kini tidak mengalami perubahan namun cara menampilkannya yang berubah. Kesimpulan dari  penelitian ini adalah bahwa nilai tari Sigale-gale perlu dipertahankan dengan mengembalikan cara menampilkan pertunjukannya seperti sedia kala dan menghadirkan penari yang handal dalam menarik wisatawan untuk manortor (menari).

 

Kata Kunci: Value, Tari Sigale-gale, Wisata Budaya

 

 

VALUE OF SIGALE-GALE DANCE TO INCREASE CULTURE TOURISM IN TOMOK VILLAGE, SAMOSIR DISTRICT

 

ABSTRACT

Tari Sigale-gale is a dance of a wooden statue that is driven by humans accompanied by typical Batak music. Sigale-gale dance had become an icon in the 2013 Lake Toba Festival. The shift in the value of Sigale-gale dance was due to changes in the way the Sigale-gale dance was presented by playing tapes which were always accompanied by strains of Batak musical instruments. The purpose of this study was to determine the essence and value contained in Sigale-gale dance in enhancing cultural tourism in Tomok Village, Samosir Regency. This study uses descriptive qualitative methods. The results of this study state that Sigale-gale Dance is a performance that tells the traditions of the Batak Toba tribe in ancient times. The procession has not changed until now but the way it is displayed changes. The conclusion of this study is that the value of Sigale-gale dance needs to be maintained by returning the way to show the show as usual and presenting dancers who are reliable in attracting tourists to dance.

 

Keywords: Value, Sigale-Gale Dance, Culture Tourism


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdulhaji S., & Yusuf I. S. Hi. (2016) ‘Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas dan Fasilitas Terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar di Kota Ternate’, 7(2), pp. 134–148.

Amanah Dita, Hurriyati Ratih, Gaffar Vanessa, A. F. and Ansari, H. D. (2018) ‘Foreign Tourist’s Attitude To The Elements Of The Developing Of Tourism In Medan, Indonesia’, 8, pp. 371–380. doi: 10.5267/j.msl.2018.4.009.

Aprillea Renava, Kusumah, A.H.G., Wirakusuma Reiza Miftah. (2018) Factor Analysis That Forms Expectationof Guest House Guest Experience. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation 1 (2) pp 23-30. http://dx.doi.org/10.17509/jithor.v1i2.13763.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2018)

Brahmanto Erlangga (2013) ‘Strategi Pengembangan Wisata Gua Pindul Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar’, 4(2), pp. 43–47.

Brahmanto Erlangga (2014) ‘Tradisi Rasulan Menjadi Andalan Etnik Tourism Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta’, Jurnal Pariwisata, V(2), pp. 69–75.

Cheer Joseph M., Reeves Keir J., Laing

Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, 2018

Jennifer H. (2013) ‘Tourism And Traditional Culture : Land Diving In Vanuatu’, Annals Of Tourism Research. Elsevier Ltd, 20(20), pp. 1–21. doi: 10.1016/j.annals.2013.06.005.

Ginting Nurlisa (2016) ‘How Self-Efficacy Enhance Heritage Tourism in Medan

Historical Corridor , Indonesia’, Procedia - Social and Behavioral Sciences. Elsevier B.V., 234, pp. 193–200. doi: 10.1016/j.sbspro.2016.10.234.

Gullino Paola, L. F. (2013) ‘Integrity in UNESCO World Heritage Sites. A Comparative Study For Rural Landscapes’, Journal of Cultural Heritage. Elsevier Masson SAS, 14(5), pp. 389–395. doi: 10.1016/j.culher.2012.10.005.

Hanan Himasari, Suwardhi Deni, Nurhasanah Tika, B. S. E. (2015) ‘Batak Toba Cultural Heritage and Close-range Photogrammetry’, 184(August 2014), pp. 187–195. doi: 10.1016/j.sbspro.2015.05.079.

Hanan Himasari (2012) ‘Modernization and Cultural Transformation : The Expansion of Traditional Batak Toba House in Huta Siallagan’, Procedia - Social and Behavioral Sciences. Elsevier B.V., 50(July), pp. 800–811. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.08.082.

Hariyanto, O. I. B. (2016) ‘Destinasi Wisata Budaya Dan Religi Di Cirebon’, Jurnal Wisata Budaya, IV(2), pp. 214–222.

Hariyanto, O. I. B. (2017) ‘Membangun Karakter Sadar Wisata Masyarakat Di Destinasi Melalui Kearifan Lokal Sunda’, Jurnal Pariwisata, IV(1), pp. 33–40.

Hariyanto Oda I. B., Andriani Rian, K. Y. P. (2018) ‘Pengembangan Kampung Tulip Sebagai Wisata Edukasi di Bandung’, pp. 14–20.

Khutniah Nainul, I. V. E. (2012) ‘Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati Di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara’, 1(1), pp. 9–21.

Pinem Mbina, N. I. (2009) ‘Persebaran dan Potensi Objek Wisata di Kota Medan’, Jurnal Geografi, 1(1), pp. 57–64.

Priyanto R., Syarifuddin D., & M. S. (2018) ‘Perancangan Model Wisata Edukasi di Objek Wisata Kampung Tulip’, Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), pp. 32–38.

Sagala Patricia L (2017) ‘Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata Danau Toba, Sumatera Utara’, Jurnal Sosiologi, 4, pp. 1–15.

Sigalingging Sarmaida T. R. (2013) ‘Struktur Dan Nilai Budaya Batak Toba Dalam Sastra Lisan Huta Silahisabungan’, Jurnal Sastra, 2(2).

Sinaga R. H (2016) ‘Rekonstruksi Folklor Batak Toba Dalam Bentuk Pertunjukan Tortor Sigale-Gale’, pp. 1–10.

Sinaga Rini H (2016) ‘Rekonstruksi Folklor Batak Toba Dalam Bentuk Pertunjukan Tortor Sigale-Gale’, pp. 1–10.

Suriadi M. Agus (2015) ‘Strategies of Cultural Gap Translation in World Herritage – Sites and Living Culture of Indonesia’, 21, pp. 93–103.

Syarifuddin Didin (2017) ‘Nilai Budaya Batik Tasik Parahiyangan Sebagai Daya Tarik Wisata Jawa Barat’, 14, pp. 9–20.

Wardani Mentari Puspa, N. N. A. (2016) ‘Kontribusi Pengembangan Pariwisata Danau Toba Melalui Skema BOP (Badan Otorita Pariwisata) Bagi Masyarakat Di Sekitar Danau Toba’, (December).




DOI: https://doi.org/10.17509/jithor.v2i1.16429

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




eISSN : 2654-4687

pISSN : 2654-3893

This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Visit My Stat