KAJIAN HERMENEUTIK NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL KATA-KATA FALIA (TABU) MASYARAKAT MUNA
Abstract
Sastra tradisional yang berkembang pada masyarakat lampau banyak mengandung kearifan lokal yang dapat dijadikan pedoman hidup pada saat ini. Salah satu contoh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal adalah sastra tradisional falia (tabu) yang berkembang pada masyarakat Muna. Dalam kata-kata tabu (falia) Muna ini terkandung nilai-nilai moral, ahlak, pendidikan, maupun etika. Nilai-nilai itu bermanfaat untuk menjalin hubungan dengan orang lain yang masih sangat relevan dengan kehidupan saat ini. Kajian ini menggunakan metode hermeneutika. Data diperoleh dari informan dan pribadi penulis. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam falia adalah menjaga sikap, kehormatan, dan harga diri, menghormati dan menghargai sesama, mawas diri, saling menyayangi, saling melindungi, bersyukur, dan ketenangan
Kata kunci: kata-kata tabu (falia); hermeneutik; nilai; kearifan lokal.
Full Text:
PDFReferences
Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: pustaka Jaya.
Geertz, Clifford. 2003. Pengetahuan Lokal (Esai-esai Lanjutan Antropologi Interpretatif). Yogyakarta: Merapi Rumah Penerbitan.
Nasruddin. 2010. “Kearifan Lokal dalam Papaseng Bugis”. Jurnal Sawerigading, Vol, 16, No.2. Agustus, Makassar: Balai Bahasa Ujung Pandang.
Pudentia, MPSS. (editor). 2008. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: ATL
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: ATL.
Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugono, Dendy., dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DOI: https://doi.org/10.17509/rb.v1i2.8759
DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/rb.v1i2.8759.g5437
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.