TARI NARANTIKA RARANGGANIS

mira agniati, Tati Narawati, Tatang Taryana

Abstract


Tari Narantika Rarangganis adalah tarian dengan tema heroik dan memiliki ciri khas sendiri yaitu Narantika dibawakan oleh laki-laki, sedangkan Rarangganis dibawakan oleh perempuan, memiliki gerakan yang berbeda tetapi dibawakan dalam satu lagu dalam tarian. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana latar belakang, struktur koreografi, rias dan busana dari Tari Narantika Rarangganis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu pewaris, pelatih dan pencipta Tari Narantika Rarangganis serta Ketua Paguyuban Seni Tari Klasik Sunda Galih Pakuan Kota Bandung. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat gerak-gerak Tari Narantika yang merupakan perkembangan dari Tari Monggawa pada rumpun Tari Keurseus yang diciptakan oleh Raden Nugraha Soediredja begitupun Rarangganis perkembangan dari Tari Kandagan, yang pada saat itu Raden Nugraha Soediredja dibantu oleh Irawati Durban Ardjo dan Indrawati Lukman.


Keywords


Tari Narantika Rarangganis, Koreografi, Paguyuban Seni Tari Klasik Sunda Galih Pakuan

References


Agusta, I. (2003). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Litbang Pertanian, Bogor, 27.

Alkaf, M. (2012). Tari sebagai gejala kebudayaan: studi tentang eksistensi tari rakyat di boyolali. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2).

Fitria, R. (2012). PROSES PEMBELAJARAN DALAM. 1, 90–101.

Fitriana, R. (2017). Bentuk dan Fungsi Kesenian Raksasa Dalam Upacara Bersih Desa di Desa Salamrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.

Kresnawati, A. V. (2019). PROSES PENCIPTAAN KARYA TARI SURYA KAPENDEM. INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.

Lakshmitoningrum, G. (2014). Tari Srimpi Lobong Pemadatan Oleh Rusini. INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.

Mayangsari, E. (2009). PANJANG JIMAT CEREMONIAL TRADITION OF KERATON KASEPUHAN AS A LOCALLY CULTURAL ASSET OF CIREBON CITY IN PRESERVATION OF NATIONAL CULTURE. JURNAL CIVICUS, 14(1).

Narawati, T. (2003). Wajah tari Sunda dari masa ke masa. P4ST UPI.

Rotari, S. (2017). Peran Program Adiwiyata Mandiri dalam Meningkatkan Kepedulian Lingkungan Peserta Didik. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 42–54.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Sunaryo, A. (2020). Dasar-Dasar Koreografi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Supriyanto, E., Haryono, T., & Murgiyanto, S. (2014). Empat Koreografer Tari Kontemporer Indonesia Periode 1990-2008. Panggung, 24(4).

VERSI, S. M., & SEBELAH, S. M. D. (n.d.). MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2010.

Widyaningtiyas, E. (2019). KOREOGRAFI NYAWIJI SEBAGAI INTERPRETASI TARI JARANAN TURONGGO YAKSO. INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v2i1.44424

Refbacks

  • There are currently no refbacks.