PAGEBLUG: “RUWATAN DALAM SENI PERTUNJUKAN BEROKAN”

Dwi Apriliyani, Yuliawan kasmahidayat

Abstract


Pertunjukan Berokan terdapat, ruaat atau ruwat merupakan upacara pembersihan diri atau membuang keburukan dari segala macam bahaya, ataupun tolak bala. Ritual ruwat dapat terjadi apabila dalam sebuah rumah tersebut terdapat pageblug. Pageblug merupakan penyakit yang mewabah dinamakan pageblug, kaparag ing salah sawijining lelara (suatu daerah dilanda suatu penyakit). Tujuan penelitian mengkaji mengenai pertunjukan Berokan dalam prosesi ruwaat berbentuk penyajian tari. Seni pertunjukan Berokan terdapat ruwat berfungsi sebagai alternatif pengobatan, dan penangkal marabahaya, Proses penyajiannya ruwat di lakukan di dalam rumah menggunakan sesajen, lalu berokan tersebut melakuan ritual dengan membaca doa-doa sesuai dengan ajaran agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis yang dikaji dengan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, studi dokumentasi, serta studi literatur. Hasil yang diperoleh dalam bentuk proses penyajian ruwat, struktur gerak, tata rias, tata busana, dan iringan musik. Prosesi penyajian ruwat sangat sederhana hanya menggunakan sesajen, memohon izin kepada Tuhan, dan leluhur sebagai bentuk sebelum memulai prosesi ruwat. Struktur gerak dalam prosesi ritual ruwat tidak memiliki gerak pakem, gerak nya mengikuti iringan musik. Proses penyembuhan ruwatan dilakukan oleh seorang dalang, dengan cara mengusir roh jahat yang terdapat pada rumah tersebut, dalang mengelilingi rumah, mengambil bantal orang yang sakit, lalu menjemurnya.


Keywords


Berokan, Pageblug, Ruwat, Seni Pertunjukan.

References


Adji, F. T., & Priyatmoko, H. (2021). “Esuk Lara, Sore Mati”: Sejarah Pagebluk dan Penanggulangannya di Jawa Awal Abad XX. Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya., 22(1), 43–64.

Badaruddin, S., & Masunah, J. (2019, February). The Style of Silampari Dance of Lubuklinggau as a Greeting Dance in South Sumatera Indonesia. In International Conference on Arts and Design Education (ICADE 2018) (pp. 65-69). Atlantis Press.

Dillistone. (2002). Teori simbol menurut perspektif F.W. Dillistone. Teori Simbol Menurut Perspektif F.W. Dillistone, 1–33.

Hartono, Supriatna, & Gumelar, N. (2020). “Tolak Bala": Representasi Berokan Sebagai Gagasan Karya Seni Gambar. Jurnal ATRAT, 8(1), 45–55.

Hadi, S. Y. (2005). Seni dalam Ritual Agama.

Hamrin, A. (2018). Kesenian Ma’Ronggeng D Desa Parombean Kabupaten Enrekang. Pakarena, 3 Nomor 2.

Hazeau, G.A.J. 1979. KawruhAsalipun Ringgit serta Gegepokanipun KaliyanAgami ing Jaman Kina (dialihaksarakan oleh Sumarsana dan dialihbahasakan oleh Hardjana HP). Jakarta: Departemen P dan K Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah

Kasmahidayat, Y. (2012). Apresiasi Simbol dalam Seni Nusantara (Pertama). CV. Bintang WarliArtika.

Khumaeroh, S. I. (2021). KREATIVITAS TARI: PEMANFAATAN MEDIA BEROKAN DALAM PEMBELAJARAN TARI Siti. Jurnal Ringkang, 1(3), 72–83.

Kotjah, S. (2017). Tari Topeng Klana Gaya Mama Carpan di Sanggar Seni Asem Gede Desa Muntur Kabupaten Indramayu (Vol. 6) [Universitas Pendidikan Indonesia].

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda dari Masa ke Masa (1st ed.). P4ST UPI.

Narawati, T. (2013). Etnokoreologi: Pengkajian Tari Etnis & Kegunaannya dalam Pendidikan Seni. Proceeding of the International Seminar on Languange and Arts, 69–73.

Noviyani. (2010). Perkembangan Kesenian Berokan di Kabupaten Cirebon Tahun 1970-2004: Suatu Tinjaun Sosial Budaya [Univeritas Pendidikan Indonesia].

Muzaiyanah. (2015). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 25, 145-152.

Rosala, D. (1999). Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Humaniora Utama Press.

Rukiyah. (2017). dalam Masyarakat Jawa Rukiyah Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Diponegoro. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, volume 3(nomor 2).

Subayono. (2021). PAGEBLUG. Makalangan, 8(212), 56–66.

Sunaryo, A. (2020). Dasar-Dasar Koreografi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Cetakan ke). ALFABETA, CV.

Soedarsono, R. M. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Gadjah Mada University Press.

Widyatwati, K., Ilmu, F., & Undip, B. (1997). TRADISI RUWATAN BAGI MASYARAKAT DIENG Oleh: Ken Widyatwati Fakultas Ilmu Budaya UNDIP.




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v4i2.74321

Refbacks

  • There are currently no refbacks.