Menilai Numerasi Calon Peserta Didik Madrasah Aliyah menggunakan Pemodelan Rasch

Baiq Siti Aminuriana, Shahibul Ahyan

Abstract


Pemerintah sudah melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tingkat sekolah sejak tahun 2021. Tujuan dilakukan AKM adalah untuk mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan dari input, proses, dan output. Salah satu kemampuan yang dinilai pada AKM adalah mengenai numerasi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai numerasi 592 calon peserta didik (laki-laki = 230, perempuan = 362) salah satu Madrasah Aliyah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Data diperoleh dari skor jawaban mereka yang mengikuti seleksi ujian masuk madrasah dan dianalisis menggunakan pemodelan Rasch. Mereka menjawab lima soal numerasi yang dikerjakan dalam waktu 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 25,34% calon peserta didik memiliki numerasi sangat tingi, 22,13% kategori tinggi, 29,05% kategori rendah, dan 23,48% kategori sangat rendah. Disamping itu, 66,34% jalur prestasi dan 43,44% jalur regular berada pada tingkat numerasi tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa numerasi calon peserta didik perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki.

Keywords


madrasah aliyah; numerasi; operasi bilangan; pemodelan Rasch; calon peserta didik

Full Text:

PDF PDF

References


Ahyan, S., Turmudi, & Juandi, D. (2019). Mathematical literacy of ninth-grade students in solving PISA mathematics problems. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 5(6), 483-495.

Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority [ACARA]. (2017). What is numeracy? Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority. https://bit.ly/3q0UNu0

Bell, A., & Jones, K. (2015). Explaining fixed effects: Random effects modeling of time-series cross-sectional and panel data. Political Science Research and Methods, 3(1), 133-153.

Cahyanovianty, A. D., & Wahidin, W. (2021). Analisis kemampan numerasi peserta didik kelas VIII dalam menyelesaikan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 1439-1448.

Kamsurya, R., & Masnia, M. (2021). Desain pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik menggunakan konteks permainan tradisional Dengklaq untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(4), 67-73.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi [Kemdikbud-Ristek]. (2021a). Asesmen kompetensi minimum sebagai bagian dari asesmen nasional 2021. Jakarta: Kemdikbud. Diakses dari http://ditsmp.kemdikbud.go.id/asesmen-kompetensi-minimum-sebagai-bagian-dari-asesmen-nasional-2021/.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi [Kemdikbud-Ristek]. (2021b). Modul literasi numerasi di sekolah dasar. Diakses dari

Kurniawan, A. P., Budiarto, M. T., & Ekawati, R. (2022). Pengembangan soal numerasi berbasis konteks nilai budaya primbon Jawa. JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika), 7(1), 20-34.

Maulidina, A. P., & Hartatik, S. (2019). Profil kemampuan numerasi siswa Sekolah Dasar berkemampuan tinggi dalam memecahkan masalah matematika. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD), 3(2), 1-6.

OECD. (2019). PISA 2018 results: What students know and can do. OECD Publishing.

Phakiti, A., De Costa, P., Plonsky, L., & Starfield, S. (2018). Applied linguistics research: Current issues, methods, and trends. In The Palgrave handbook of applied linguistics research methodology (pp. 5-29). Palgrave Macmillan, London.

Wulandari, M. D. (2021). Pengelolaan pembelajaran berorientasi literasi numerasi di Sekolah Dasar dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD), 9(2), 116-131.




DOI: https://doi.org/10.17509/sigmadidaktika.v10i2.51752

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 e-ISSN: 2987-3894

 p-ISSN: 2252-7435

 

  Flag Counter

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.