MENINGKATKAN KEMAMPUAN SIKAP ILMIAH ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS DENGAN METODE INKUIRI
Abstract
Improving Children’s Scientific Attitude Through Science Teaching Learning with Inquiry Method. This research was prompted by the problem found among B1 Group children of RA Ar-Royyan, namely low scientific attitude. The follow-up to this problem is improvement in teaching and learning; in this regard, the researcher designed science teaching and learning with inquiry method. The purpose of this research is to find about improvement in B1 group children’s scientific attitude after the implementation of science teaching and learning with inquiry method. The subjects consisted of 8 (eight) B1 group children of RA Ar-Royyan Dungus Cariang District, Bandung, with 5 male and 3 female students, respectively. The research adopted classroom action research method. The techniques of data collection employed were observation, interview, and documentation. The findings show that in the pre-cycle, 75% of the children were under the category of undeveloped, 12.5% starting to develop, 12.5% developing according to expectation, and 0% developing very well. At the end of cycle 1, 12.5% of the children were under the category of undeveloped, 25% starting to develop, 50% developing according to expectation, and 12.5% developing very well. At the end of cycle II, children’s scientific attitude was at the category of undeveloped for 0%, starting to develop 0%, developing according to expectation 75%, and developing very well 25%. In conclusion, science teaching and learning with inquiry method can improve the scientific attitude of B1 group children of RA Ar-Royyan Dungus Cariang District, Bandung. It is recommended that teachers and principal of the school under research make science teaching and learning with inquiry method an alternative in teaching and learning to improve children’s scientific attitude.
Meningkatkan Kemampuan Sikap Ilmiah Anak Melalui Pembelajaran Sains dengan Metode Inkuiri. Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul pada anak kelompok B1 RA Ar-Royyan, yaitu rendahnya kemampuan sikap ilmiah anak. Tindak lanjut dari permasalahan tersebut adalah perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran, dalam hal ini peneliti merancang penelitian melalui pembelajaran sains dengan metode inkuiri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan sikap ilmiah pada anak kelompok B1 setelah penerapan pembelajaran sains dengan metode inkuiri. Subjek pada penelitian adalah anak kelompok B1 RA Ar-Royyan Kecamatan Dungus Cariang Bandung berjumlah 8 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu pada kondisi pra siklus anak dengan kategori belum berkembang (BB) 75%, mulai berkembang (MB) 12,5%, berkembang sesuai harapan (BSH) 12,5%, dan berkembang sangat baik (BSB) 0%. Pada akhir siklus I, pada kategori belum berkembang (BB) 12,5%, mulai berkembang (MB) 25%, berkembang sesuai harapan (BSH) 50%, dan berkembang sangat baik (BSB) 12,5%. Pada akhir siklus II, kemampuan sikap ilmiah anak pada kategori belum berkembang (BB) 0%, mulai berkembang (MB) 0%, berkembang sesuai harapan (BSH) 75%, dan berkembang sangat baik (BSB) 25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran sains dengan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan sikap ilmiah pada anak kelompok B1 RA Ar-Royyan Kecamatan Dungus Cariang Bandung. Rekomendasi bagi guru dan sekolah dari penelitian yang telah dilakukan hendaknya pembelajaran sains dengan metode inkuiri ini dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sikap ilmiah pada anak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Bundu, P. (2006). Model Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Depdiknas.
Haury, D. L. & Rillero P. (1994). Perspectives of Hands-On Science Teaching. Columbus, OH: ERIC Clearinghouse for Science, Mathematics, and Environmental Education.
Moeslichatoen, (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nugraha, A. (2008). Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Jakarta: JILSI Foundation.
Suprapto, J. (2002). Statistik Teori dan Aplikasi. (Edisi Enam). Jakarta: Erlangga.
Wiyani & Barnawi. (2012). Format PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
DOI: https://doi.org/10.17509/edukid.v14i1.17092
Copyright (c) 2019 Edukid