BEST PRACTICE PROGRAM PENGELOLAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TAMAN KANAK-KANAK INKLUSI

Sifa Alifah, Nur Faizah Romadona, Rita Mariyana

Abstract


Penelitian dilatarbelakangi karena kurangnya data program pengeloaan ABK di taman kanak-kanak inklusi. Beberapa permasalahan terjadi di TK inklusi, sehingga penanganan ABK tidak sesuai dengan teori yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pengelolaan anak berkebutuhan khusus di taman kanak-kanak Gagas Ceria. TK Gagas Ceria diharapkan dapat menjadi Best Practice ABK. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukan, persiapan TK Gagas Ceria dalam menangani ABK mempunyai kurikulum sekolah tersendiri, adanya program ABK, adanya tim khusus penanganan ABK, mempersiapkan sarana dan prasarana untuk ABK, persiapan media untuk ABK, serta penguatan kompetensi guru. Pelaksanaan dalam menangani ABK dilakukan oleh tim khusus (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru individual, guru LSU kelompok, dan psikolog). Pelaksanaan program dalam penanganan setiap aspek perkembangan, interaksi guru dengan ABK dan interaksi anak dengan ABK. Mengadakan rapat evaluasi setiap semester, dan diskusi setiap minggunya oleh guru ABK. Hasil evaluasi berbentuk rapor dan laporan untuk orang tua. Adanya kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menangani ABK serta belum adanya prestasi yang di raih oleh ABK. Rekomendasi ditujukan kepada sekolah agar dapat menambah guru LSU kelompok, dan menambah media khusus untuk ABK yang cukup berat.

Keywords


best practice; ABK; TK inklusi

Full Text:

PDF

References


Draft R2 Anak Berkebutuhan Khusus (2010). Seri bahan dan media pembelajaran kelompok bermain bagi calon pelatih paud.

Friend, M. dan Bursuck, W. (2015). Menuju pendidikan inklusi panduan praktis untuk mengajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gallahue, D. L. dan Ozmun, J. C. (1998). Understanding motor development. Library of congress cataloging. Hernawati, H. PROSES PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI PERKEMBANGAN (Studi Kasus di Kelompok Bermain Negeri Pembina Citarip dan Kelompok Bermain Al Biruni Cerdas Mulia Kota Bandung). Jurnal Penelitian Pendidikan, 16(2), 110-118.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Pedoman implementasi kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini. Jakarta: direktorat pembinaan pendidkan AUD.

Moleong, L. J. (2014). Metodelogi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: Rosda karya.

Nurlailiyah. Aris & Wartini. Atik. (2015). Kebijakan pembelajaran tematik integratif dalam kurikulum 2013 paud. Jurnal Al-Afkar. 3(1). hlm 58.

Pratiwi, C. J. (2015). Sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus: tanggapan terhadap tantangan kedepannya. Seminar Nasional Pendidikan UNS & ISPI Jawa Tengah.

Salamah, U. (2015). Kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di sdn pojok kabupaten sleman. (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media.

Hermanto, S. P. (2010). Penyelenggaraan pendidikan inklusi membutuhkan keseriusan manajemen sekolah. Jurnal Pendidikan Khusus, 6(1), hlm 79.

Suharlina,Y dan Hidayat. (2010). Anak berkebutuhan khusus. Hlm 6.

Suparno. (2010). Pendidikan inklusi untuk anak usia dini di taman kanak-kanak. Buku Panduan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negri Yogyakarta Pendidikan Luar Biasa Universitas Negri Yogyakarta.

Tarmansyah. (2007). Inklusif, pendidikan untuk semua. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.

Utari, Tia. (2015). Studi analisis pemahaman guru paud terhadap kompetensi pedagogik di kecamatan metro timur. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.




DOI: https://doi.org/10.17509/edukid.v14i2.20605

Copyright (c) 2019 Edukids: Junal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.