PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA POHON GEULIS (GERAKAN LITERASI) DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA SISWA SDN MELONG MANDIRI 1 KOTA CIMAHI

Elvina Lintya Zara, Riche Cynthia Johan, Hana Silvana

Abstract


Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil survei yang dilakukan oleh World’s Most Literate Nations (WMLN) tahun 2016 dan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006 yang dapat disimpulkan bahwa minat baca siswa sekolah dasar di Indonesia dapat dikategorikan rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia menerbitkan sebuah peraturan melalui Permendikbud No 23 Tahun 2015 yang mewajibkan siswa membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran dan merealisasikannya dengan sebuah program yaitu program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Agar program GLS berjalan dengan efektif, maka sekolah mengimplementasikan media Pohon Geulis. Media tersebut merupakan upaya yang diterapkan agar peserta didik memiliki kebiasaan membaca. Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan persepsi siswa tentang media Pohon Geulis (Gerakan Literasi) dengan minat baca di SDN Melong Mandiri 1 Kota Cimahi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang media Pohon Geulis (Gerakan Literasi) dengan minat baca pada SDN Melong Mandiri 1 Kota Cimahi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik pada SDN Melong Mandiri 1 Kota Cimahi kelas 4 dan 5, dengan sampel sebanyak 74 siswa yang dihitung dengan rumus Slovin dengan metode Cluster Sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala Guttman, kemudian pengolahan datanya dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang media Pohon Geulis dengan minat baca, dengan tingkat korelasi sedang. Simpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang media Pohon Geulis berada pada kategori tinggi yang diukur berdasarkan enam indikator yaitu ketepatan dengan tujuan media Pohon Geulis, dukungan terhadap kegiatan membaca pada program GLS, kemudahan dalam menggunakan media Pohon Geulis, keterampilan siswa dalam menggunakannya, waktu penggunaan, dan kesesuaian dengan taraf berfikir siswa. Sedangkan minat baca berada pada kategori tinggi yang diukur berdasarkan empat indikator yaitu kesadaran, perhatian, rasa senang, dan frekuensi.

Full Text:

PDF

References


Muktiono, Joko D. (2003). Aku Cinta Buku : Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta : PT Alex Media Komputindo

Mursyid.(2015). Pustakawan dan Media Massa : dari interaksi ke dokumentasi . Yogyakarta : Lembaga Ladang Kata .

Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Sinaga, D. (2009). Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung : Bejana

Suherman. (2009). Perpustakaan sebagai jantung sekolah. Bandung : MQS Publishing

Hamzah, M. Dan Sofyan, A. (2015). Meningkatkan Motivasi Membaca. Jurnal Iqra’ Volume 09 No.02, hlm. 17-28

Triatma, I. N. (2016). Minat Baca pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. E-Journal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016. hlm. 166-178

Fijayanti, I. U. D. R., Program Membaca Lima Belas Menit (Sustained Silent Reading) Pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar Negeri di Kota Surabaya. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hlm. 1-18

CCSU News. (2016). World’s Most Literate Nations Ranked. [Online]. Diakses dari http://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23. (2015). Penumbuhan Budi Pekerti. Jakarta : Permendikbud


Refbacks

  • There are currently no refbacks.