THE EFFECTIVENESS OF THE VAK (VISUAL AUDITORY KINESTHETIC) LEARNING MODEL APPLICATIONS ON STUDENTS CREATIVE THINKING SKILL ENCHANCEMENT TOWARDS INDONESIAN LANGUAGE’S SUBJECT (QUASI-EXPERIMENTAL STUDY AGAINST STUDENTS 8TH GRADE OF SMPN 29 BANDUNG) (EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA)
Abstract
Abstract. The VAK (Visual Auditory Kinesthetic) is one of learning models that combine three of learning styles. Actually, this learning models was developt to accommodate the three of learning modalities for make the learning process become more effective and suitable with their skills. This study was conducted aimed to determine whether there is any difference in student's creative thinking skills that are taught the VAK model and the conventional learning models at 8th grade students of SMPN 29 Bandung. The method used in this research is quasi-experimental method with Nonequivalent Control Group Design. Instrument that used in this research is essay test. The sampling technique in this research using Cluster Sampling. The general result of the research shows that the application of VAK (Visual Auditory Kinesthetic) learning model effectively used to enhance student’s creativity thinking skills in subjects Indonesian learning at 8th grade students of SMPN 29 Bandung. This is evidenced by an enhancement in creativity thinking skills significantly in students which uses VAK (Visual Auditory Kinesthetic) learning model compared with students which uses conventional learning model in subjects Indonesian learning.
Abstrak. Model Pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinesthetic) merupakan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan ketiga gaya belajar yang dimiliki oleh setiap orang. Pada dasarnya model ini dikembangkan untuk dapat mengakomodir seluruh gaya belajar siswa agar dapat menerima proses pembelajaran dengan lebih efektif sesuai dengan kemampuan yang dimilki oleh siswa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara yang menggunakan model pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinesthetic) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas 8 di SMPN 29 Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Desain. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Sampling. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinesthetic) efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 29 Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada siswa yang menggunakan model pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinesthetic) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, M. & Asrori, M. (2014). Metodologi & Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
De Porter & Harnacki. (2003). Quantum Learning. New York: Dell Publishing.
Florida, R. (2015). The Global Creativity Index 2015. [Online]. Tersedia: http://martinprosperity.org/content/the-global-vreativity-indrx-2015/ [diakses Mei 2017]
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wahab. (2007). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Zainurrahman. (2011). Menulis: dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Educational Technologia
Indexing by :