EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY (STS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Abstract
Abstrak, Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan kognitif seperti berpikir tingkat tinggi yang belum dilatihkan dengan baik di sekolah. Permasalahan umum yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran Science Technology and Society (STS) terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran IPA kelas VII di SMP Negeri 26 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan desain penelitian One Group Time Series. Hasil penelitian menunjukan bahwa, penerapan model pembelajaran Science Technology and Society (STS) efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan yang signifikan pada skor rata-rata (pre-test = 31,84) ke (post-test = 46,82), dengan (gain = 14,98) setelah diterapkannya model pembelajaran STS.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amri, Sofan. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya.
Arifin, Zainal. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gunawan, W., Adi. (2007). Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gusfarenie, Dwi. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM). [Online]. Diakses dari http://download.portalgaruda.org/article. php?article=252704&val=6813&title= Model%20Pembelajaran%20Sains%20
Teknologi%20Masyarakat%20(STM)
Lewy, dkk. (2009). Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2), hlm. 1428. [Online]. Diakses dari http://eprints.unsri.ac.id/
Nichols, Jennifer. (2015). 4 Essential Rules Of 21st Century Learning. [Online]. Diakses dari http://www.teachthought.com/learning/4 -essential-rules-of-21st-centurylearning/
OECD Programme for International Student Assessment (PISA). Scientific Literacy. [Online]. Diakses dari http://www.pisa.tum.de/en/domains/scie ntific-literacy/
Partnership for 21st Century Learning (P21). (2007). Framework for 21st Century Learning. [Online]. Diakses dari http://www.p21.org/our-work/p21framework
Poedjiadi, Anna. (2010). Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Purwanto. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Ed. 2 ̶ 5. Jakarta: Rajawali Press.
Sani, A., R. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, Syofian. (2014). Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarisman, Suciati. (2015). Memahami Hakikat Dan Karakteristik Pembelajaran Biologi Dalam Upaya Menjawab
Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Florea, 2 (1), hlm. 30-32. [Online]. Diakses dari http://download.portalgaruda.org/
Wasis. (2006). Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam Pembelajaran Sains-Fisika SMP. [Online]. Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/3799/1/01wasis.pdf
Widodo, T. & Kadarwati, S. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 32 (1), hlm. 161-171. [Online]. Diakses dari http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/arti cle/download/1269/pdf
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Educational Technologia
Indexing by :