SANG PELAUT DARI BELITUNG: DAMPAK TINGGAL DI DARAT TERHADAP KEHIDUPAN SOSIALBUDAYA SUKU SAWANG (1936-2012)

Eki Ripan J.P.R, Leli Yulifar

Abstract


This study aimed to describe the dynamics life of Sawang People as a Sea Nomads in Belitung Island. In 1936, since Sawang People start to be employed in Dutch minning, until the relocation policy by Indonesian government that carried out the relocation from the sea to the land from 1970 to 2012, already have some positive and negative impact against the sustainability of maritime culture of Sawang People as they began settled on land. The Positive impact is force Sawang People to adapt with the age of development and mingle with the Belitung community on land. The Negative impact caused some positive maritime culture of Sawang became nearly extinct like the language of Sawang, art, traditional knowledge, and maritime values in line with decreasing of native Sawang People on Belitung Island.

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Erwin. (2015). Interaksi Sosial Suku Laut Dengan Masyarakat Sekitarnya di Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. (Skripsi). Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Guna, A. (2014). Jelajah Sejarah: Kota Gantong, Majalah Visit Beltim Edisi 7 Tahun 2014. Manggar: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, hlm 28-30.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI-Press.

Hamid, A. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historis Utama Press.

Salman, D, dkk. (2011). Jagad Bahari Nusantara. Jakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Sjamsuddin. H. (2007). Metodologi Sejarah.

Wahyuni, S dan Yusuf, M. (2012). Perempuan Miskin Dalam Keterisolasiannya (Studi Perempuan Komunitas Adat Terpencil. (Penelitian). Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Purwana, Bambang HS. (2015). Ritual Muang Jong: Identitas Kolektif Komuntas Orang Sawang di Pulau Belitung. Patrawidya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya, 16 (2), Hlm. 179-203.

Rajak, A. (2015). Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Komunitas Adat Terpencil (KAT) (Online). Tersedia: (http//kim.ung.ac.id/index.php/ KIMFIS/article/.../6699)

Fithrorozi. (2009). Suku Laut, Pesisir dan Budaya Maritim I, kolom, Warta Praja, edisi 09/Th

IV/September 2009. Belitung: Pemkab Belitung.

Hoogstad, S.Y.A. (2009). Suku Sawang Belitung dan Muang Jong, kolom, Warta Praja, edisi 07/Th IV/Juli 2009. Belitung: Pemkab Belitung.

Wawancara dengan Fithrorozi, Penulis dan Budayawan Belitung (44 th), tanggal 1 Januari 2016 di Tanjung Pandan, Kabuapten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Wawancara dengan Salim Yan Albert Hoogstad, Pemerhati Budaya dan Sejarah Belitung (58 th), 30 Desember 2015 di Perawas, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Wawancara dengan Nurlianti, Mantan anggota Pelaksana lapangan program pemberdayaan Suku Sawang Belitung oleh Dinas Sosial (50 th), tanggal 13 Januari 2016 di Tanjung Pandan, Provinsi Bangka Belitung.




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v6i1.10018

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Eki Ripan J.P.R, Leli Yulifar