“SIMBAS” Prinsip Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Sukabumi: Suatu Langkah Peningkatan Kualitas Pendidikan di Tengah Tuntutan Realisasi SDGs dan Era VUCA”

Muhamad Yusril Saepul Rohman, Agus Mulyana

Abstract


Indonesia's declining quality of education can be due to changes in education not coupled with adaptive and dynamic change in principles of learning, especially in history learning. During this time the learning of history continues to make teachers the only learning resource and does not make technology the primary tool to support learning activities.In this study, researchers use a qualitative approach to study by descriptive methods to help researchers understand deeply the issues that are the focus of the researcher. As for the data-collection techniques used by researchers, interviews, observations, and documentary studies. Based on research activities already done at MAN 1 Sukabumi history learning schemes by applying a blended learning, youtube based model could create a new learning principle that the author calls the SIMBAS (ready, interactive, independent and free). SIMBAS is a principle of learning offered by the writer to change the mindset of the teacher of history in understanding the essence of today's learning, of the rigidity of the mindset by making the teacher the sole source of learning, to an adaptive and dynamic mind-set by making the teacher a facilitator. It is also hoped that it will bring about an innovation and a historical learning creation that will address the learning problem in the face of demands for realization of the Suistanable Development Goals (SDGs)  and the growing VUCA or Volatility, Uncertainty, Complexity,  Ambiguity challenge.

Abstrak : Menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan karena perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan tidak dibarengi dengan kesiapan perubahan prinsip pembelajaran yang adaptif dan dinamis, terutama dalam pembelajaran sejarah. Selama ini proses pembelajaran sejarah masih menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan belum menjadikan teknologi sebagai perangkat utama untuk menunjang kegiatan pembelajaran.  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif agar peneliti bisa memahami secara mendalam masalah yang menjadi fokus peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ialah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di MAN 1 Sukabumi skema pembelajaran sejarah dengan menerapkan model blended learning berbasis video youtube  bisa menciptakan prinsip pembelajaran baru yang peneliti sebut dengan istilah SIMBAS (Siap, Interaktif, Mandiri dan Bebas). SIMBAS merupakan prinsip pembelajaran yang ditawarkan oleh peneliti untuk mengubah mindset guru sejarah dalam memahami esensi pembelajaran dewasa ini, dari pola pikir yang bersifat kaku (rigidity) dengan menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, menuju pola pikir yang bersifat adaptif dan dinamis (agility) dengan menjadikan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Gagasan ini juga diharapkan dapat menghadirkan inovasi dan kreasi pembelajaran sejarah yang bisa menjawab masalah pembelajaran di tengah tuntutan realisasi Suistanable Development Goals (SDGs) dan tantangan di era VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity.yang semakin tinggi.

Keywords: Blended learning,, History Learning, Principles of learning, SDGS, VUCA


Keywords


Pembelajaran Sejarah

Full Text:

PDF

References


trup, & Putra, A. D. (2018). Pembelajaran di era vuca (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Annur, S. dkk. (2018). Suistanable development goals (sdgs) dan peningkatan kualitas pendidikan. Seminar Nasional Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat.

Bakrun, M. dkk. (2018). Peningkatan proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran abad 21 dalam meningkatkan kualitas pembelajaran smk. Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.

Creswell, J. (2014). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed (edisi ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Chaeruman, U. A. (2013). Merancang model blended learning. Jurnal Teknodik, 17(4), 399-409.

Farida, R. dkk. (2019). Pengembangan model pembelajaran flipped classroom dengan taksonomi bloom pada mata kuliah sistem politik indonesia. Jurnal Kwangsan Teknologi Pendidikan, 7(2), 104-122.

Hendarso, P. (2020). Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi menuju era vuca: studi fenomenologi pada perguruan tinggi swasta. Proseding Seminar Nasional, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Jakarta.

Kennedy, P.S. dkk. (2021). New normal era- edisi ii. Zahir Publishing.

Mujianto, H. (2019). Pemanfaatan youtube sebagai media ajar dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian, 5(1), 135-159.

Prawanti, L. T. & Sumarni, W. (2020). Kendala pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Seminar Nasional Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.

Supriatna, N. & Maulidah, N. (2020). Pedagogi kreatif menumbuhkan kreativitas dalam pembelajaran sejarah dan ips. Remaja Rosdakarya.

Suryadi (2010). Konsep edutainment dalam pembelajaran di tingkat sd/mi. Jurnal Al-Bidayah, 2(1), 1-16.

Sutisna, M., Mulyadi, D. & Alinawati, M. (2019). Pengembangan blended learning dengan model flipped classroom. Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2), 120-134.

Shodiqin, R. (2016) Pembelajaran berbasis edutainment. Jurnal Al Maqoyis, 4(1), 36-52.

Satrio, P. & Utami, A. (2018). Peningkatan self directed learning readiness mahasiswa dalam mata kuliah fotografi dasar melalui flipped classroom dan ict. Jurnal Home Economic, 1(2), 33-39.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Alfabeta.

UCLG. (2018). Tujuan pembangunan berkelanjutan yang perlu di ketahui oleh pemerintah daerah. United Cities and Local Goverment.

Widiara, I. (2018). Blended learning sebagai alternatif pembelajaran di era digital. Jurnal Purwadita, 2(2), 50-56.

Zulfahmi. (2013). Indikator pembelajaran aktif dalam konteks pengimplementasian pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem). Jurnal Al Ta’lim, 1(4), 278-284.




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v11i1.45838

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Muhamad Yusril Saepul Rohman